Situs Blog Berita, Ya Blogger Berita Indonesia.

Senin, 29 Juli 2019

Helikopter dan Fixed Wing Dikerahkan untuk Padamkan Kebakaran Hutan

Sejumlah petugas pemadam kebakaran PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) berusaha memadamkan kebakaran lahan gambut di Desa Penarikan Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan, Riau, Minggu (28/7/2019). Upaya Satgas Karhutla Riau untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan tidak bisa optimal akibat angin kencang dan cuaca kering yang mengakibatkan sumber air mengering. | ANTARA FOTO/FB Anggoro
Personil gabungan harus bekerja ekstra untuk pendinginan dan pemadaman hingga hari kemarin. Personil tergabung dari berbagai Satuan Tugas Darat mulai dari TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, dan kementerian dan lembaga.
Total personil gabungan berjumlah 5.929 orang yang tersebar di lima provinsi, yaitu Riau, Sumatera Selatan, KalimantanTengah masing-masing berjumlah 1.512 orang, sedangkan Kalimantan Barat berjumlah 1.395 orang.
Pelaksana harian Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo mengatakan upaya Satgas Darat didukung oleh operasi udara di bawah kendali Satgas Udara. Jumlah tersebut belum mencakup dukungan dari pihak swasta, seperti APP Sinar Mas yang berkekuatan 3.180 personil tersebar di lama provinsi.
Satgas Udara mengerahkan armada helikopter dan fixed wing, yang difungsikan untuk pemadaman, pendinginan, patroli, dan survei.
Menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tersebut, helikopter disiagakan di empat provinsi, yaitu Riau 17 helikopter, Sumatera Selatan 3, Kalimantan Barat 6, dan Kalimantan Tengah 7.
Helikopter yang ditempatkan di Riau merupakan dukungan dari BNPB 7 unit, KLHK 1, swasta 8, dan TNI 1. Total air yang digunakan untuk pemadaman dan pendinginan sejumlah 61.066.300 liter untuk semua wilayah terdampak.
Selain armada helikopter, satuan tugas udara didukung pesawat untuk operasi teknologi modifikasi cuaca. Operasi ini dimaksudkan untuk memicu terjadinya hujan di wilayah-wilayah yang papar hotspot dengan menebarkan garam di awan potensial.
Perkembangan per 29 Juli 2019 pukul 16.00 WIB luas lahan terbakar di Riau seluas 27.683,47 ha. Dampak luas lahan di wilayah Riau terbesar dibandingkan wilayah lain di Provinsi Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, KalimantanTengah dan Kalimantan Selatan.
Luas lahan terbakar teridentifikasi di wilayah Kalimantan Barat 2.273,97 hektar, Sumatera Selatan 236,49 hektar, Kalimantan Selatan 52,53 hektar, Kalimantan Tengah 27 hektar, dan Jambi 4,18 hektar.
Sementara itu, hotspot atau titik panas dengan kategori kepercayaan lebih dari 80% atau tinggi terpantau di wilayah-wilayah tersebut.
Titik panas tercatat hingga kemarin di Riau 27 titik, Jambi 26, Kalimantan Tengah 14, Kalimantan Barat 12, dan SumateraSelatan 5, sedangkan Kalimantan Selatan tidak teridentifikasi adanya hotspot.
Meskipun terpantau adanya titik panas, kualitas udara (PM10) di Pekanbaru, Riau pada kategori baik. Kualitas udara tersebut sempat pada kategori sedang pada tengah hari tadi. []
Tag: Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Kebakaran, Hutan , BNPB, Agus Wibowo
Sumber: akurat.co
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Blog Archive