FIFA Perberat Sanksi Pelaku Rasis

Pemain Tim Nasional Inggris, Raheem Sterling, disoraki oleh pendukung Montenegro di ajang Kualfikasi Piala Eropa 2020. | REUTERS/Carl Recine

Federasi Asosiasi Sepakbola Internasional (FIFA) semakin tegas dengan tindak rasisme dan berniat untuk memperkeras sanksi terhadap para pelaku. Organisasi itu melipatgandakan hukuman untuk kasus rasis menjadi larangan datang ke sepuluh laga sekaligus mengizinkan para pemain yang menjadi korban terlibat dalam proses penegakan hukum tersebut.

“Komisi Disiplin FIFA mungkin akan memberikan izin korban untuk membuat pernyataan, hadir untuk berpartisipasi proses (persidangan) berikutnya. FIFA tidak akan membuarkan pelanggaran rasial terhadap korban,” kata FIFA dalam pernyataan resminya sebagaimana dipetik dari Reuters.

FIFA juga memperluas cakupan pelanggaran perilaku diskriminasi yang dianggap perlu ditindak. Selain aksi rasis, FIFAtidak membenarkan pelecehan berdasarkan etnis, asal-usul sosial atau negara, gender, disabilitas, orientasi seksual, bahasa, agama, pendapat politik, kekayaan, kelahiran atau status lain atau alasan lain.

Hukuman pertama bagi tim yang suporternya melakukan sejumlah hal di atas adalah bermain dengan penonton dalam jumlah terbatas. Juga denda sebesar 20 ribu Franc Swiss atau sekitar Rp284 juta.

Wasit juga berhak menghentikan pertandingan dengan menerapkan tiga prosedur. Yakni meminta pemberitahuan ke seluruh stadion untuk menghentikan tindakan itu, menunda pertandingan hingga insiden seleasi, dan dalam kondisi kritis, meninggalkan pertandingan.

“Kecuali ada situasi khusus, jika sebuah laga ditinggalkan wasit karena perilaku rasis atau diskriminasi, maka pertandingan akan dinyatakan ‘hangus’,” kata FIFA.

Kebijakan ini merupakan respons atas sejumlah perilaku rasis beberapa waktu lalu. Beberapa yang telah ditindak di antaranya adalah Inter Milan yang harus bermain di stadion tanpa penonton sebagai hukuman akibat suporternya melecehkan pemain belakang Napoli, Kalidou Koulibaly.[]

Sumber: akurat.co