Tampak petugas BNI sedang melayani transaki nasabah tanpa harus datang ke bank. (Foto: Humas BNI) |
Jumat, 24 April 2020
Ada Layanan Digital, Nasabah BNI Tak Perlu Keluar Rumah Untuk Transaksi
Perlu Layanan Perbankan? Nasabah BNI Tidak Perlu Keluar Rumah
Layanan BNI Call 1500046 tetap bertugas secara prima untuk membantu nasabah yang memerlukan layanan perbankan BNI | Istimewa |
Dua Komplotan Pembobolan Akun BCA Ditangkap
"Dari keseluruhannya, kerugian Bank BCA sekitar Rp22 miliar," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 6 Maret 2020.
Dua kelompok pembobolan dana Bank BCA itu menggunakan dua modus. Kelompok pertama membobol Bank BCA dengan memanfaatkan akun virtual (virtual account). Polisi mengamankan tiga tersangka yakni Frandika, 28; Geri, 22; dan Helyem Betika, 32.
Pelaku memanfaatkan sistem Bank BCA yang sedang perbaikan dengan top up ke virtual account menggunakan mobile banking. Saldo tersangka tidak berkurang walau sudah top up berkali-kali.
Ketiganya dijerat Pasal 362 KUHP dan atau Pasal 372 KUHP dan atau Pasal 85 Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2011 tentang Transfer Dana dan atau Pasal 3, 4, 5 UU RI Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.
Kuras kartu kredit
Kelompok kedua memakai modus pembobolan kartu kredit Bank BCA. Polisi mengamankan tujuh tersangka, yakni Yopi Altobeli, 24; Altarik Suhendra, 23; Remondo, 24; Eldin Agus Tryanzah, 22; Sultoni Billah Rizky, 20; Helmi alias Dangko, 56 dan Deah Anggraini, 22.Kelompok ini beraksi dengan belanja daring menggunakan kartu kredit Bank BCA milik korban. Pelaku mengaku sebagai petugas bank dan menelepon korban dengan maksud mendapatkan kode one time password (OTP).
"Dia menelepon korban. Bertanya, 'apakah melakukan belanja lewat online'. Ketika korban menjawab tidak, pelaku membatalkan transaksi dan menanyakan kode OTP," ujar Nana.
Barang bukti kasus pembobolan dana dan kartu kredit nasabah Bank BCA. Foto: Medcom.id/Siti Yona Hukmana
Para pelaku mulai beraksi setelah mendapatkan kode OTP. Mereka menguras limit kartu kredit korban tersebut.
Ketujuh tersangka ditangkap awal Maret 2020 di Tulung Selapan, Palembang, Sumatra Selatan. Penangkapan ketujuh pelaku itu, kata Nana, bekerja sama dengan Polda Sumatra Selatan.
Sejumlah barang bukti yang disita dari tujuh tersangka di antaranya, dua senjata api revolver beserta tiga butir peluru kaliber 38 milimeter, lima telepon genggam, dan satu dompet. Tersangka Yopi tewas karena berusaha melawan saat penangkapan.
Kelompok kedua dijerat Pasal 30 Jo Pasal 46 dan atau Pasal 35 Jo Pasal 51 UU RI Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, dengan ancaman hukuman delapan tahun penjara.
Sumber: Medcom.id
Dua Komplotan Pembobolan Akun BCA Ditangkap
"Dari keseluruhannya, kerugian Bank BCA sekitar Rp22 miliar," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 6 Maret 2020.
Dua kelompok pembobolan dana Bank BCA itu menggunakan dua modus. Kelompok pertama membobol Bank BCA dengan memanfaatkan akun virtual (virtual account). Polisi mengamankan tiga tersangka yakni Frandika, 28; Geri, 22; dan Helyem Betika, 32.
Pelaku memanfaatkan sistem Bank BCA yang sedang perbaikan dengan top up ke virtual account menggunakan mobile banking. Saldo tersangka tidak berkurang walau sudah top up berkali-kali.
Ketiganya dijerat Pasal 362 KUHP dan atau Pasal 372 KUHP dan atau Pasal 85 Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2011 tentang Transfer Dana dan atau Pasal 3, 4, 5 UU RI Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.
Kuras kartu kredit
Kelompok kedua memakai modus pembobolan kartu kredit Bank BCA. Polisi mengamankan tujuh tersangka, yakni Yopi Altobeli, 24; Altarik Suhendra, 23; Remondo, 24; Eldin Agus Tryanzah, 22; Sultoni Billah Rizky, 20; Helmi alias Dangko, 56 dan Deah Anggraini, 22.Kelompok ini beraksi dengan belanja daring menggunakan kartu kredit Bank BCA milik korban. Pelaku mengaku sebagai petugas bank dan menelepon korban dengan maksud mendapatkan kode one time password (OTP).
"Dia menelepon korban. Bertanya, 'apakah melakukan belanja lewat online'. Ketika korban menjawab tidak, pelaku membatalkan transaksi dan menanyakan kode OTP," ujar Nana.
Barang bukti kasus pembobolan dana dan kartu kredit nasabah Bank BCA. Foto: Medcom.id/Siti Yona Hukmana
Para pelaku mulai beraksi setelah mendapatkan kode OTP. Mereka menguras limit kartu kredit korban tersebut.
Ketujuh tersangka ditangkap awal Maret 2020 di Tulung Selapan, Palembang, Sumatra Selatan. Penangkapan ketujuh pelaku itu, kata Nana, bekerja sama dengan Polda Sumatra Selatan.
Sejumlah barang bukti yang disita dari tujuh tersangka di antaranya, dua senjata api revolver beserta tiga butir peluru kaliber 38 milimeter, lima telepon genggam, dan satu dompet. Tersangka Yopi tewas karena berusaha melawan saat penangkapan.
Kelompok kedua dijerat Pasal 30 Jo Pasal 46 dan atau Pasal 35 Jo Pasal 51 UU RI Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, dengan ancaman hukuman delapan tahun penjara.
Sumber: Metro.tempo.co
2 Warga Ambon Raih Hadiah Program “Rejeki BNI Taplus”
BNI Pastikan Dana Nasabah Cabang Ambon Tetap Aman
Direktur Bisnis Korporasi Bank BNI Putrama Wahju Setyawan menuturkan peristiwa yang terjadi terhadap Bank BNI Ambon merupakan perbuatna oknum yang tidak bertanggung jawab, sehingga tidak dapat mempengaruhi kondisi BNI secara umum. Nasabah dan masyarakat umum tidak perlu khawatir untuk tetap bertransaksi dan menyimpan dananya di BNI Ambon.
Menurut Putrama yang akrab disapa Iwan, terdapat beberapa faktor yang menjadi sebab nasabah tidak perlu khawatir dengan BNI, yaitu pertama, operasional layanan perbankan di Bank BNI Ambon tetap berjalan normal, termasuk di seluruh outlet yang berada di bawah koordinasi Kantor Cabang Utama Ambon. Kedua, kepercayaan sebagian besar nasabah tetap terjaga dibuktikan jumlah transaksi masuk (menabung) lebih besar dibandingkan jumlah transaksi keluar.
Ketiga, BNI tetap berkomitmen menjaga ketersediaan uang tunai yang dapat digunakan masyarakat melalui berbagai channel, termasuk mesin ATM selama 24 jam sehari 7 hari seminggu.
"Pelanggaran yang terjadi di Ambon adalah kasus yang memiliki dampak minimal terhadap operasional dan ketersediaan dana di BNI. Kasus ini sudah dalam proses penyelidikan pihak Kepolisian sehingga diharapkan dapat mempercepat proses pengungkapannya," ujar Putrama dalam keterangan resminya, Sabtu (19/10/2019).
Hasil investigasi mengidentifikasi kondisi yang tidak wajar, yaitu terdapat dugaan adanya sindikat yang menawarkan investasi yang tidak wajar. Dimana FY, yang merupakan bagian dari sindikat, mengumpulkan dana dari para investor dengan dijanjikan imbal hasil yang cukup besar untuk berbisnis.
Para penerima aliran dana disinyalir adalah para pemilik modal yang seolah- olah menerima pengembalian dana dan imbal hasil dari oknum, padahal dananya berasal dari hasil penggelapan dana bank. Nilai dana yang digelapkan FY berdasarkan temuan hasil pemeriksaan internal mencapai sekitar Rp58,95 miliar.
Berdasarkan hasil temuan internal tersebut BNI mengambil tindakan segera dengan melaporkan kejadian ini kepada pihak Polda Maluku untuk mengungkap dan menuntaskan kasusnya, serta mengupayakan recovery dana BNI yang digelapkan oleh sindikat.
Salah satu potret yang dapat menunjukkan kinerja BNI Ambon memuaskan dapat dilihat dari kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun di seluruh Outlet yang berada dibawah koordinasi Kantor Cabang Ambon. Ini juga bukti dari animo masyarakat Ambon untuk menabung dan menggunakan layanan transaksi digital (digital service transaction) BNI yang cukup tinggi.
Data per September 2019 menunjukkan bahwa DPK yang dihimpun di Ambon dan sekitarnya tumbuh sebesar 20,06% secara Year on Year (YoY) dibandingkan DPK yang terkumpul selama tahun 2018. DPK yang tumbuh merupakan salah satu indikator penting dalam mengukur kepercayaan masyarakat terhadap BNI. Tak hanya itu, DPK BNI tersebut sebagian besar karena ditopang oleh pertumbuhan tabungan dan giro yang merupakan sumber dana murah. BNI mencatat bahwa di Ambon dan sekitarnya terjadi pertumbuhan tabungan dan giro masing-masing sebesar 19,99% dan 27,96% secara year on year (YoY).
Tidak hanya meningkatkan pelayanan perbankan. BNI juga hadir di Ambon dan sekitarnya dengan beragam dukungan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara langsung. Dukungan tersebut antara lain adalah Desa Wai, Desa Liang, Kabupaten Seram Bagian Barat, BNI menyalurkan bantuan bagi Korban gempa berupa Sembilan bahan makanan pokok (Sembako) dan perlengkapan kedaruratan (seperti selimut hingga makanan bayi).
Hal yang sama dilakukan BNI di Saumlaki, Maluku Tenggara Barat. Di sini BNI menyalurkan 1.000 paket sembako untuk masyarakat yang kurang beruntung bekerjasama dengan Kodam. Tidak tertinggal di bidang pendidikan, BNI juga menyalurkan bantuan renovasi untuk taman kanak-kanak dan Sekolah Dasar Rutong di Kota Ambon.
Sumber: Ekbis.sindonews.com
Kamis, 23 April 2020
WhatsApp Diduga Diretas hingga Diamankan Polisi, ini 5 Fakta Penting Aktivis Ravio Patra
Peneliti dan pegiat demokrasi bernama Ravio Patra, ditangkap pihak kepolisian setelah diduga menyebarkan pesan berantai yang bersifat provokasi. Pesan tersebut diketahui dikirim oleh Ravio melalui aplikasi WhatsApp pada Rabu (22/4) lalu.
Namun, setelah dimintai keterangan, Ravio mengaku bahwa nomor WhatsApp miliknya telah diretas oleh seseorang. Menurut Direktur Eksekutif SAFEnet Damar Juniarto, hal ini dibuktikan saat Ravio membuka aplikasi WhatsApp miliknya bertuliskan 'You've registered your number on another phone'.
"Ya karena saat Ravio coba menghidupkan WhatsAppnya, kemudian muncul tulisan 'You've registered your number on another phone'," kata Direktur Eksekutif SAFEnet Damar Juniarto, Kamis (23/4/2020).
Dihimpun oleh AKURAT.CO dari berbagai sumber, berikut 5 fakta penting Aktivis Ravio Patra.
1. WhatsAppnya diduga diretas
Pesan berantai yang dikirim Ravio diduga terjadi setelah WhatsApp miliknya diretas. Ravio pun segera melaporkan kejadian tersebut kepada SAFEnet, Rabu (22/4). Adapun pesan yang diduga dikirimkan oleh Ravio ialah sebagai berikut:
"KRISIS SUDAH SAATNYA MEMBAKAR! AYO KUMPUL DAN RAMAIKAN 30 APRIL AKSI PENJARAHAN NASIONAL SERENTAK, SEMUA TOKO YG ADA DIDEKAT KITA BEBAS DIJARAH."
2. Ditangkap di Jakarta Pusat
Akibat dari pesan berantai tersebut, Ravio ditangkap oleh pihak kepolisian di Jalan Lasem, Menteng, Jakarta Pusat, saat hendak menaiki mobil milik Kedutaan Besar Belanda, Rabu (22/4) malam. Saat ini, Ravio diketahui tengah perada di Polda Metro Jaya, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Kami cek, kami cari keberadaan yang bersangkutan, ternyata ada di daerah Jalan Lasem, Menteng, Jakarta Pusat. Yang bersangkutan kami amankan pada saat mau memasuki kendaraan berpelat DC, diplomatik dari Kedutaan Belanda," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono dalam konferensi pers melalui siaran YouTube Tribata TV Humas Polri, Kamis (23/4/2020).
3. Pernah mengkritik Stafsus Presiden
Sosok Ravio juga turut aktif dalam mengkritik berbagai kebijakan pemerintah RI. Termasuk mengenai penanganan COVID-19 di Tanah Air. Selain itu, belum lama ini, Ravio juga sempat melontarkan kritikan kepada salah satu Staf Khusus (Stafsus) Presiden Jokowi, Billy Mambrasar. Kritikan tersebut diketahui terkait Billy yang diduga terlibat dalam sejumlah konflik kepentingan proyek pemerintah di Papua.
4. Sempat bekerja di Kemdikbud
Dilansir dari akun LinkedIn miliknya, Ravio merupakan lulusan Hubungan Internasional Universitad Padjajaran (Unpad). Saat ini, ia tengah bekerja sebagai Program Officer di Westminster Foundation for Democracy (WFD). Sebelumnya, Ravio juga sempat bekerja di salah satu media Tanah Air, The Jakarta Post. Selain itu, ia juga sempat menjadi Konsultan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI.
5. Aktif di organiasi
Ravio juga aktif di berbagai organisasi. Salah satunya seperti mitra dari United Nations Children's Fund (UNICEF), Youth Network on Violence Against Children tahun 2016. Selain itu, pada tahun 2017 lalu, Ravio juga berkesempatan untuk mendampingi Ratu Swedia, Silvia Sommerlath, saat melakukan kunjungan persahabatan ke Indonesia.
Itulah sederet fakta penting mengenai Ravio Patra. Meski telah diamankan oleh pihak Polda Metro Jaya, saat ini Ravio masih mengantongi status sebagai saksi.
Sumber: akurat.co
Jerzy Dudek: Messi Seorang Penipu dan Provokatif
Mantan kiper Real Madrid dan Liverpool, Jerzy Dudek, memiliki pandangannya sendiri terkait megabintang Barcelona, Lionel Messi. Dudek melihat Messi merupakan seorang penipu dan provokatif.
"Dia (Messi) merupakan penipu dan provokatif. Sama halnya dengan Barcelona dan Pep Guardiola," ujar Dudek sebagaimana dikutip dari Marca.
Dudek mengatakan melihat langsung ketika Messi berkata kasar kepada bek Real Madrid kala itu, Pepe, dan Sergio Ramos. Sikap provokatif tersebut dinilai oleh Dudek memang telah menjadi bagian dari skuat Barcelona.
"Saya melihat langsung Messi berkata-kata kasar kepada Pepe dan Ramos. Dia melontarkan kata-kata yang tak terbayangkan dari mulut seseorang yang pendiam dan terlihat baik," ucap Dudek.
"Mereka sangat siap untuk memprovokasi dan mampu melakukannya secara sempurna. Hal itu sangat menyiksa Jose Mourinho dan seluruh pemain."
Dudek bergabung dengan El Real - sebutan lain Real Madrid - pada musim 2007-2008 setelah kontraknya dengan Liverpool habis. Kiper asal Polandia itu hanya tampil 12 kali dan tak pernah sekalipun dimainkan dalam laga kontra Barcelona.
Sumber: akurat.co
Makin Tak Terkendali, Twitter Akan Hapus Unggahan Terkait Teori Konspirasi Virus Corona 5G
Raksasa media sosial Twitter akan mulai menghapus unggahan yang berkaitan dengan teori konspirasi 5G. Seiring terjadinya pandemi Virus Corona (COVID-19), turut menyebar pula berita palsu yang mengatakan bahwa virus tersebut bisa disebarkan lewat tower sinyal 5G.
"Kami telah memperluas panduan kami tentang klaim yang tidak diverifikasi yang menghasut orang untuk terlibat dalam aktivitas berbahaya, dapat menyebabkan kehancuran atau kerusakan infrastruktur 5G yang kritis, atau dapat menyebabkan kepanikan, kerusuhan sosial, atau gangguan skala besar yang meluas," kata Twitter dalam unggahan mereka, dilansir dari laman The Independent, Jumat (24/4).
Sejauh ini Twitter telah menemukan dan menghapus setidaknya 2.230 konten yang dianggap menyesatkan dan berpotensi berbahaya. Meski begitu, tidak semua konten berbau konspirasi corona dan 5G dihapus.
"Kami memprioritaskan penghapusan konten terkait COVID-19 yang berpotensi menyebabkan bahaya. Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, kami tidak akan mengambil tindakan penegakan pada setiap twit yang berisi informasi tidak lengkap atau diperdebatkan tentang COVID-19," terang perusahaan.
Langkah Twitter dipuji oleh pakar keamanan siber, tapi juga diperingatkan bahwa mungkin ada risiko algoritma yang digunakan untuk menyensor konten yang disalahgunakan.
"Selama tidak dimanipulasi untuk membatalkan kebebasan berbicara di masa depan, maka ini adalah penggunaan teknologi yang fantastis dan akan digunakan untuk menggagalkan teori-teori konyol seperti itu," kata Jake Moore selaku spesialis keamanan cyber di perusahaan antivirus ESET.
"Twitter memiliki sejarah panjang menjadi pelopor di bidang-bidang seperti itu, jadi semoga kita akan melihat platform media sosial lainnya mengambil sikap yang sama pada topik yang begitu panas," tambahnya.
Twitter adalah salah satu dari beberapa platform teknologi yang bergabung bulan lalu dalam upaya untuk memerangi misinformasi dan disinformasi tentang Virus Corona. Kelompok platform teknologi itu, yang juga termasuk Facebook dan Google, akan berkoordinasi dengan pemerintah dan lembaga kesehatan dalam memfilter konten.
Terlepas dari upaya keras yang dilakukan, misinformasi dan disinformasi telah berhasil berkembang biak secara online. Di Facebook misalnya, terdapat sejumlah grup yang mempromosikan teori konspirasi 5G dan berhasil menarik puluhan ribu anggota.
Para ilmuwan sendiri telah secara konsisten membantah teori yang menghubungkan teknologi 5G dengan risiko kesehatan.
Sumber: akurat.co
Kapten Komplotan Rampok Alfamart Tewas Ditembak
Jajaran Polda Metro Jaya berhasil menangkap komplotan perampok spesialis minimarket Alfamart di Jakarta dan sekitarnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menerangkan, pelaku yang diamankan berinisial MT (31), DN (28), HS (48) dan F (33), sedangkan pimpinan komplotan itu, yakni FS (36) tewas ditembak lantaran melawan petugas saat akan dilakukan penangkapan.
"Jadi dua orang MT dan DN merupakan residivis dalam kasus yang sama," ujar Yusri Yunus, Jumat (24/4/2020).
Menurut dia, pelaku sudah beraksi di wilayah hukum Polda Metro Jaya sebanyak delapan kali sejak akhir Desember 2019 lalu. Saat itu, MT dan DN baru bebas dari penjara Cirebon beberapa bulan.
"Mereka ini memang spesialis pencurian Alfamart," tutupnya.
Atas perbuatannya para tersangka pun dijerat Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.
Sebelumnya, satu dari lima perampok Alfamart yang beraksi di wilayah Jabodetabek berinisial FS ditembak mati pada (17/4/2020) kemarin. Ia ditembak karena melawan polisi ketika ditangkap. Salah satu Alfamart yang dirampok berada di kawasan Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat pada awal April kemarin.
Sumber: akurat.co
Minggu, 19 April 2020
Lockdown di Afrika Picu Kekhawatiran Melonjaknya Angka Kelaparan
Puluhan orang di perkampungan kumuh Kibera Kenya terluka ketika gas air mata ditembakkan pada warga yang bergegas untuk sumbangan makanan | AP |
Virus Corona (COVID-19) sejauh ini telah menginfeksi setidaknya 22.000 orang dan merenggut 1.128 nyawa di benua Afrika. Negara-negara Afrika Utara adalah yang paling parah terkena dampaknya, dengan Aljazair melaporkan paling banyak kematian, diikuti oleh Mesir, Maroko, dan Tunisia.
Lebih dari 44 negara Afrika telah menerapkan beberapa kebijakan untuk menekan penyebaran - mulai dari Lockdown sebagian, Lockdown total, jam malam, penutupan sekolah, hingga larangan berkumpul.
Jutaan orang di setidaknya 20 negara, termasuk Afrika Selatan, Liberia, Mauritius, Tunisia, Rwanda, Lesotho, Uganda, dan Zimbabwe, telah memberlakukan Lockdown secara nasional, membatasi warganya untuk meninggalkan rumah mereka.
Virag Forizs, seorang ekonom pasar berkembang di konsultan yang berbasis di London Capital Economics, mengatakan risiko bahwa tindakan pembatasan di Afrika berpotensi gagal menahan penyebaran virus.
“Satu hal, kebanyakan orang di Afrika tinggal di rumah tangga besar yang lebih besar, membuatnya lebih sulit bagi orang untuk mengisolasi diri. Dan, di luar Afrika Selatan, hanya sebagian kecil orang yang memiliki air mengalir di rumah mereka,” katanya dalam sebuah catatan penelitian, dilansir dari laman SCMP, Senin (20/4).
Hal lain yang menjadi sorotan adalah dampak ekonomi dari Lockdown, di mana banyak orang tidak bisa mencari nafkah.
"Meskipun Afrika memiliki pengalaman terkait penyakit menular dan populasinya relatif muda, sehingga menurunkan resiko menurut beberapa penelitian, sistem kesehatan di kawasan tersebut tidak kuat dan bisa kelebihan beban dalam waktu singkat sehingga wabah bisa meluas,"
"Bahkan, sekali pun kita mengasumsikan bahwa skenario terburuk dihindari, dampak sosial dan ekonomi dari Lockdown akan sangat besar," lanjut Forizs.
Kini jutaan orang di Afrika hanya bisa bergantung pada sumbangan dan pasokan pemerintah.
Laporan Afrika Pulse, yang menganalisis dampak ekonomi dari pandemi dan respons kebijakan di Afrika Sub-Sahara, mengatakan bahwa respons yang tidak kooperatif terhadap pandemi ini, yang mengarah pada peningkatan pembatasan perdagangan, akan berkontribusi pada risiko krisis keamanan pangan di negara-negara Afrika sub-Sahara.
Dalam tulisannya, Afrika Pulse merekomendasikan pemerintah di Afrika untuk menerapkan program perlindungan sosial untuk mendukung pekerja, terutama yang berada di sektor informal.
“Program ini menuntut transfer tunai, transfer natura (distribusi makanan), hibah sosial kepada orang-orang cacat dan lanjut usia, subsidi upah untuk mencegah PHK besar-besaran, dan keringanan biaya untuk layanan dasar (tarif listrik dan transaksi uang bergerak),” kata Afrika Pulse.
Uganda dan Rwanda membuat pengiriman makanan dari pintu ke pintu ke ribuan rumah tangga rentan yang terkena dampak Lockdown yang sedang berlangsung.
Lola Castro selaku direktur regional Program Pangan Dunia (WFP) untuk Afrika Selatan, mengatakan sangat penting bagi pelabuhan untuk terus beroperasi agar menerima makanan dan kargo kemanusiaan penting lainnya. Ia menambahkan perbatasan dan jalan tetap terbuka sehingga suplai dapat dipindahkan ke tempat yang paling membutuhkan, dan distribusi ke orang-orang yang rentan dilakukan dengan aman.
Negara-negara di wilayah Afrika Selatan, terutama Zimbabwe, Malawi, Zambia, dan Mozambik, sudah menghadapi kelaparan menyusul kekeringan dahsyat dan dua topan tahun lalu. Kuncian itu bisa menjerumuskan warga Zimbabwe ke dalam kelaparan, menurut WFP, dengan negara itu sudah dilanda kekeringan parah.
"Dengan sebagian besar warga Zimbabwe sudah berjuang untuk meletakkan makanan di atas meja, pandemi COVID-19 berisiko bahkan keputusasaan yang lebih luas dan lebih dalam," kata Eddie Rowe selaku direktur negara WFP.
Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) juga memperingatkan bahwa pandemi Virus Corona dapat memicu krisis pangan parah.
"Kami mengambil risiko krisis pangan yang melonjak kecuali jika tindakan diambil cepat untuk melindungi yang paling rentan, menjaga rantai pasokan pangan global tetap hidup, dan mengurangi dampak pandemi di seluruh sistem pangan," katanya memperingatkan.
"Pada April, Mei, kami menduga ada gangguan dalam rantai pasokan makanan," lanjut FAO di situs webnya.
Sumber: akurat.co
Penguin Berkeliaran di Tengah Lockdown Afrika Selatan
Kawanan penguin berkeliaran bebas di jalanan kota Cape Town, Afrika Selatan | Twitter/Susanta Nanda IFS |
Di tengah pandemi Virus Corona (COVID-19) yang mengancam keselamatan manusia, pemerintah di hampir semua negara di dunia memerintahkan lockdown sebagai cara menekan angka penyebaran virus.
Kebijakan pemerintah yang memaksa orang tetap di rumah membuat suasana kota dan jalanan menjadi sepi. Di Afrika Selatan, sepinya kota dan jalanan memberi ruang bagi hewan-hewan liar untuk berkeliaran tanpa takut akan kehadiran manusia.
Baru-baru ini organisasi rehabilitasi penguin dan burung laut, SANCCOB, membagikan video di Twitter yang menunjukkan tiga ekor penguin berkeliaran bebas di jalanan kota Cape Town.
#Lockdown perks for #Africanpenguins in Simon’s Town while #penguinrangers keep a watchful eye. #endangeredspecies @CityofCT @TableMountainNP @CTEnviroEd #savesseabirds #marinewildlife #conservationpartners pic.twitter.com/37I4KNrLPq
— SANCCOB (@SANCCOB) April 17, 2020
Video itu menunjukkan seekor penguin berjalan dengan waspada di jalan, sementara dua lainnya mengikutinya. Lebih lanjut menunjukkan, penguin yang memimpin berhenti untuk melihat ke kiri dan ke kanan saat menyeberang jalan.
Video berdurasi 30 detik itu sejauh ini telah mendapat 900 retweet dan 2.011 likes sejak diunggah pada 17 April lalu. Beragam komentar pun membanjiri video tersebut.
"Senyum dan lambaikan tangan, teman-teman," tulis netizen bernama Hendrik Swanepoel, seakan memanggil penguin-penguin itu.
"Mereka lucu sekali, terima kasih telah membagikan video ini. Sedikit kegembiraan untuk hari ini," balas netizen bernama Inga Ndibongo.
"Betapa kerennya saat tidak ada manusia yang mengganggu mereka," timpat Mandy Scanlen.
Sumber: akurat.co