Dianggap Menyakiti Pendukung, Mustofa: Prabowo-Sandi Juga Merasakan Sakit, Tapi Harus Segera Sembuh

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Mustofa Nahrawardaya | Screenshot/Instagram/Akuntofa

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Mustofa Mustofa Nahrawardaya, menilai jika Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) tidak bertemu, maka stigma tunggang menunggangi rakyat tentu terus berjalan.

"Kini, lokomotif pergerakan melawan ketidakadilan, ada di rakyat sendiri. Prabowo tidak punya agenda tunggang menunggangi. Rakyatlah yang berkuasa tanpa ada isu Prabowo ingin berkuasa," tulis @TofaGarisLurus di twitter, Senin (15/7/2019).

Kalau Prabowo gak ketemu Jokowi, maka stigma tunggang menunggangi rakyat, tentu terus berjalan. Kini, lokomotif pergerakan melawan ketidakadilan, ada di rakyat sendiri. Prabowo tidak punya agenda tunggang menunggangi. Rakyatlah yang berkuasa tanpa ada isu Prabowo ingin berkuasa.

— Tofa Lemon (@TofaGarisLurus) 15 Juli 2019

Cuitan Mustofa ini kemudian mendapat respon dari netizen. Salah satunya akun @mamanaviren yang mengatakan pertemuan Prabowo dan Jokowi menyakitkan pendukung 02.

"Tapi tetep om menyakiti pendukung 02," kata dia.

Kemudian, Mustofa pun memberikan penjelasan jika Prabowo-Sandi pun juga merasakan hal yang sama. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan agenda 2024 mendatang.

"Prabowo Sandi pun juga sama merasakan sakit. Tapi harus segera sembuh. Untuk mempersiapkan agenda 2024 mendatang. Soal kecurangan, kita serahkan pada Allah SWT agar dibalas terhadap para perancang, pendana, pelindung dan pelakunya. tks," ujar Mustofa.

Sebelumnya, banyak dari pendukung Prabowo yang merasa kecewa dan sakit hati atas pertemuan keduanya di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (13/7/2019).

Bahkan, di media sosial, sebagiannya menyatakan mundur sebagai pendukung dan meng-unfollow akun Twitter resmi Prabowo.

Namun, Mustofa menilai, sekalipun Prabowo tak bertemu dengan Jokowi, Prabowo akan tetap banyak yang mem-bully.

"Prabowo gak ketemu Jokowi pun, banyak yang akan membully Prabowo. Tuduhannya tambah parah: gak menjaga persatuan bangsa. Pecah belah NKRI. Bahkan sebagian akun ortonim, yg sudah dibrainwash anonim2 ikon socmed, juga kena. Sehingga susah kini bedain mana ortonim, mana anonim," tulis @TofaGarisLurus di Twitter.[]

Sumber: akurat.co