Situs Blog Berita, Ya Blogger Berita Indonesia.

Senin, 08 Juli 2019

Putra Mantan Menlu Korsel Membelot ke Korut, Ikuti Jejak Sang Ayah

Choe In-guk | TIME
Choe In-Guk (73), putra pembelot terkenal Korea Selatan (Korsel) dilaporkan telah meninggalkan tanah halamannya dan hijrah ke Korea Utara (Korut). Kasus pembelotan Choe ini bisa dibilang sangat jarang terjadi lantaran selama ini hampir semua warga Korsel tidak ingin hidup dan menetap di bawah kediktatoran Kim Jong-un. Sebaliknya, tidak sedikit warga Korut yang justru melarikan diri dari Kim dan pindah ke perlindungan Moon Jae-in.
Berdasarkan laporan pemerintahan Korsel, setidaknya ada lebih dari 30.000 warga Korut yang melintasi perbatasan secara ilegal sejak akhir Perang Korea pada tahun 1953. Meski dalam beberapa tahun terakhir ini angka "migrasi" warga Korut menurun, namun diperkirakan ada 1.127 kasus pembelotan pada 2017.
Sedangkan pada tahun 2011 lalu, Seoul mencatat ada 2.706 kasus pembelotan warga Korut pada tahun 2011. Bahkan dalam beberapa kasus, tidak sedikit proses pembelotan warga Korut yang harus bersusah payah menyeberangi Zona demiliterisasi atau DMZ dengan berjalan kaki, bahkan seringkali di tengah-tengah hujan peluru dari pihak Korut.
Sementara itu, Choe sendiri berkebangsaan asli Korsel. Choe diketahui merupakan putra Choe Tok-Sin, seorang mantan menteri luar negeri Korsel yang membelot ke Korea Utara bersama istrinya Ryu Mi-yong pada tahun 1986 karena menentang kebijakan militer Korsel. Bisa dibilang tindakan hijrah yang dilakukan Choe ini adalah bentuk pembelotan yang sangat jarang terjadi.
Secara teknis, kedua negara masih dalam keadaan berperang. Bahkan, warga Korsel harus mengantongi izin terlebih dahulu jika ingin berkunjung ke negara Kim. Namun dalam kasus Choe ini, Kementerian Unifikasi Korsel telah mengonfirmasi bahwa Choe tidak meminta izin sebelum hijrah ke Korut.
"(Masih) belum jelas bagaimana tepatnya pembelotan (yang dilakukan Choe) bisa terjadi. Namun, (sebenarnya) cukup mudah dan sederhana bagi warga Korsel agar bisa sampai ke Korut dan mendapatkan restu dari rezim Kim, yaitu jika mereka berjalan melalui China," ucap Oliver Hotham, spesialis berita media Seoul, NK News, seperti dilansir BBC pada Senin (8/7).
Namun para ahli juga menekankan ancaman yang bisa didapatkan oleh Choe seandainya memang dia tidak meminta izin kepada pihak Korsel. Choe pastinya dianggap telah melanggar hukum dan sangat besar potensi bagi Choe untuk ditangkap jika suatu saat ia kembali lagi ke Korsel.[]
Sumber: akurat.co
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Blog Archive