Situs Blog Berita, Ya Blogger Berita Indonesia.

Selasa, 30 Juli 2019

Penulis Puthut EA Kesal Terhadap Pejabat Tak Tahan Kritik

Penulis Puthut EA | Twitter @Puthutea

Penulis Puthut EA sangat geram dengan para pejabat yang tak tahan kritik dan mudah "mempidanakan" masyarakat dengan dalil pencemaran nama baik jika mengkritik soal kinerja dan tanggung jawab pemerintah dalam menjalankan amanat. 
Melalui akun Twitter @Puthutea, novelis itu berharap Presiden Joko Widodo segera membereskan pejabat yang memiliki mental tak tahan kritik tersebut. Puthut tidak menjelaskan secara detail siapa pejabat yang ia maksud dalam cuitannya itu. 
"Saya tidak pernah mengerti, ketika seorang warganegara bicara soal ketidakberesan pemerintahan, lalu dilaporkan ke Polisi karena dianggap mencemarkan nama baik. Itu pejabatnya paham gak soal hak warganegara? Presiden Jokowi semoga segera ‘membereskan’ pejabat macam ini," tutur Puthut, Rabu (31/7).
Sebagai contoh, Puthut menceritakan pengalamannya. Kata dia, sebelum keluar kebijakan pemerintah mengenai kewajiban pengguna selulur untuk melakukan registrasi ulang kartu sim dengan Nomor Induk Keluarga dan Nomor Kartu Keluarga, handphonenya tidak pernah dibanjiri layanan pesan singkat atau sms berupa iklan. Namun, setelah kebijakan tersebut diterapkan, handphonenya selalu dibanjiri pesan berupa iklan.  
"Dan yang mengalami ini bukan hanya saya. Jutaan orang kali. Wajar dong misalnya saya mempertanyakan kebijakan ini," ujar Puthut.
Sebagai konsumen, Puthut merasa dirugikan dengan peristiwa yang dia alami tersebut. Namun, kata dia, protesnya justru dianggap sebagai pencemaran nama baik. Ia juga tidak menyebutkan nama pejabat atau institusi yang dimaksud dalam cuitannya. 
"Saya merasa dirugikan sebagai konsumen dan sebagai warganegara. Dan saya berhak memprotes serta bersuara. Lalu saya dianggap melecehkan nama baik institusi? Nama baik ndasmu kopyor," kata Puthut.
Tag: Puthut EA, Penulis, Novelis, Pejabat Anti Kritik

Sumber: akurat.co
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Blog Archive