 |
Foto ‘Robot Pembunuh’ yang dipamerkan dalam Kampanye ‘Hentikan Robot Pembunuh’ saat konferensi pers | Facebook
|
Amazon, Microsoft, dan Intel, ketiganya merupakan raksasa penghasil macam-macam robot "pembunuh" dunia. Kesimpulan itu dinyatakan oleh Dutch NGO Pax melalui survei mengenai senjata otonom mematikan.
Dutch NGO Pax merangking 50 perusahaan melalui tiga kriteria. Pertama, keterlibatannya pada pengembangan teknologi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligent/AI) mematikan. Kedua, keterlibatannya pada proyek militer. Terakhir, apabila perusahaan bersikap abstain dari kemungkinan kontribusi pengembangan teknologi mematikan di masa mendatang.
“Mengapa perusahaan seperti Microsoft dan Amazon tidak menolak bahwa mereka kini sedang mengembangkan senjata yang sangat kontroversial, yang dapat memutuskan untuk membunuh manusia tanpa arahan manusia?” tukas Frank Slijper, penulis utama laporan survei dikutip South China Morning Post (22/8).
Penggunaan AI yang memampukan sistem senjata secara otonom memilih dan menyerang target memicu debat etika beberapa tahun terakhir. Para kritikus memperingatkan senjata semacam itu dapat membahayakan keamanan internasional. Di samping itu juga dapat memantik revolusi perang dunia ke-III.
Panel debat antar pakar dari berbagai negara membahas tentang pilihan-pilihan kebijakan tentang senjata otonom dalam United Nations Convention on Certain Conventional Weapons di Jenewa Rabu kemarin (21/8).
Google yang tahun lalu mempublikasikan pedoman prinsip penghindaran AI dalam sistem senjata, justru menjadi salah satu dari tujuh perusahaan ‘best practice’ bersama Softbank asal Jepang yang dikenal dengan robot humanoid kertasnya.
Sedangkan 22 perusahaan masuk kategori ‘medium concern’, terdapat 21 perusahaan yang masuk kategori ‘high concern’ seperti Amazon dan Microsoft yang terikat kontrak kerja dengan Pentagon dalam pengembangan infrastruktur cloud untuk militer. []
Tag: Amazon, Mackenzie Bezos, Google, Pentagon
Sumber: akurat.co
0 komentar:
Posting Komentar