 |
Bagian dari kumpulan tulisan Franz Kafka ditampilkan di sebuah acara di Perpustakaan Nasional Israel, Yerusalem (7/8) | Reuters/Ammar Awad
|
Usaha untuk mengumpulkan tulisan milik penulis Franz Kafka telah usai setelah dokumen terakhir berhasil tiba di Israel untuk dikumpulkan bersama tulisan lainnya.
Perpustakaan Nasional merilis dokumen setelah bertahun-tahun melakukan pencarian internasional dan terlibat perselisihan hukum. Kafka pernah meminta kepada temannya, Max Brod, untuk membakar tulisannya setelah ia tiada. Namun Brod menolak dan memutuskan untuk menerbitkannya.
Brod kemudian menyerahkan surat-surat itu ke Perpustakaan Nasional Israel sesuai keinginannya.
Namun, setelah Brod meninggal pada tahun 1968, tulisan-tulisan itu menghilang. Hilangnya tulisan Kafka memicu perburuan yang mengarahkan para penyelidik ke Jerman, Swiss, dan brankas bank di Israel. Hal itu dituturkan oleh juru bicara Perpustakaan Nasional Vered Lion-Yerushalmi.
Dokumen terakhir, yang baru saja dikirim ke Yerusalem, telah menghabiskan waktu puluhan tahun disimpan di lemari besi di markas bank Swiss di UBS, Zurich.
Dokumen tersebut termasuk buku catatan di mana Kafka mempraktikkan bahasa Ibrani, tiga konsep berbeda dari karyanya yang berjudul "Persiapan Pernikahan di Negara", dan ratusan surat pribadi, gambar, dan jurnal.
Perpustakaan lokal mengatakan bahwa tulisan-tulisan itu akan diterbitkan secara online nantinya. []
Tag: Israel, Franz Kafka, Eropa
Sumber: akurat.co
0 komentar:
Posting Komentar