Mengapa Zidane Pergi dan Mengapa Zidane Kembali?

Zinedine Zidane saat menghadiri sesi konferensi pers perkenalannya sebagai pelatih baru Real Madrid di Madrid, Spanyol, Senin (11/3). | REUTERS/Susana Vera

Zinedine Zidane datang ke konferensi pers perkenalannya sebagai pelatih Real Madrid di Madrid, Senin (11/3), seakan-akan ia orang baru yang datang ke posisi itu. Dalam pendaratan keduanya di Madrid setelah pergi sembilan bulan lalu, Zidane tak segan mengakui sejumlah kegagalannya di sela keberhasilannya meraih Liga Champions ketiga secara beruntun.

“Saya melakukan banyak kesalahan. Kami memenangi Liga Champions, tetapi Piala (Raja) sangat sulit dan kami memulai La Liga dengan buruk. Dan saya ada dalam tugas,” ucap Zidane sebagaimana dipetik dari El Mundo Deportivo.

“Saya tidak akan menyalahkan siapapun. (Julen) Lopetegui dan (Santiago) Solari berusaha melakukan yang terbaik dan itu menghilang ketika upaya mereka dilakukan. Kini kami harus melihat ke depan.”

Dalam dua setengah musimnya di Madrid, Zidane telah mempersembahkan sembilan gelar untuk Madrid. Yang mengesankan adalah tiga gelar Liga Champions secara beruntun namun ia gagal mempertahankan La Liga di musim lalu. Plus, Zidane tak pernah memenangi Piala Raja.

Kini, pelatih asal Prancis itu berjanji akan membawa perubahan di tengah kesulitan yang dihadapi Madrid pasca mereka tersingkir di Piala Raja, Liga Champions, dan tercecer sepuluh angka dari Barcelona yang berada di puncak klasemen sementara La Liga Spanyol 2018-2019.

Saat ditanya tentang keputusannya kembali ke pelukan Santiago Bernabeu, Zidane justru menjawab alasannya saat pergi dari klub yang pernah dibelanya semasa menjadi pemain pada tahun lalu. Menurutnya, keputusannya untuk pergi dari Madrid adalah hal yang memang diperlukannya.

“Apa yang saya tahu adalah mengapa saya pergi. Karena saya membutuhkan itu. Klub butuh itu dan staf perlu perubahan, tidak hanya bersama saya dan saya juga harus berubah,” ucap Zidane.

Tugas Zidane saat ini adalah menyelesaikan sebelas laga tersisa di La Liga Spanyol. Secara matematis, Madrid belum tersingkir dari perburuan gelar La Liga namun melihat selisih sepuluh angka dengan Barcelona, tampaknya sulit bagi Zidane untuk melakukan kejutan.[]

Sumber: akurat.co