Jokowi: Jangan sampai Ada Marah-marah, Gak Boleh

Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo berorasi ketika kampanye terbuka di GOR Satria, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (4/4/2019). Jokowi mengajak pendukung untuk memerangi hoaks dan memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin pada pilpres mendatang. | ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Calon presiden petahana Joko Widodo mengingatkan kalangan yang gemar menebar teror menjelang pemilu presiden dan wakil presiden 17 April 2019. Jokowi mengatakan pemilu merupakan pesta demokrasi yang mestinya disambut dengan penuh kegembiraan, bukan ketakutan.

"Inilah yang dinamakan pesta demokrasi. Pesta harus senang, gembira. Jangan sampai dengan adanya pesta demokrasi diciptakan adanya ketakutan," ujar Jokowi.

Jokowi berharap betul pesta demokrasi menjadi tempat masyarakat menyalurkan hak politik dengan bebas. Dia tidak ingin pemilu dirusak oleh kepentingan kelangan tertentu yang dilakukan dengan menghalalkan segala macam cara.

Pria asal Solo itu mengajak semua kalangan sama-sama menjaga persaudaraan dan kasih sayang. 

"Jangan sampai ada marah-marah. Gak boleh," Jokowi menambahhkan.

Dalam pidato di hadapan alumni Pangudi Luhur, Jokowi menyerukan semangat untuk melawan praktik-praktik pelanggaran, seperti korupsi. Korupsi dasarnya adalah kebohongan. Karena itu, kata dia, jangan memilih calon yang gemar kampanye kebohongan.

"Alumni PL pada bawa sapu untuk bersihkan hoaks. Hasutan, korupsi. Inilah simbolnya sapu. Harus bersih," kata Jokowi.

Pemilu tinggal sepuluh hari lagi. Jokowi mengajak pendukungnya tetap bersemangat. Dia mengatakan kini waktunya total mengampanyekan program-program pemerintah dari rumah ke rumah maupun dari mulut ke mulut.

"Kita waktunya tinggal berapa hari ? 10 hari. Jangan kasih kendor, harus terus gaspol," kata dia. 

Pemilu presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 diikuti dua pasangan kandidat. Nomor urut satu duet Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut dua duet Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. []

Sumber: akurat.co