 |
Kampus IAIN Palu | IAIN.ac.id
|
Kementerian PUPR akan melakukan renovasi gedung Institut Agama Islam Negeri (IAIN) di Palu, Sulawesi Tengah, pascagempa dan tsunami September 2018. Nantinya, kampus tersebut akan dilengkapi dengan Tsunami Evacuation Shelter.
Kepala Satgas Penanggulangan Bencana Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, gedung IAIN tersebut harus dilengkapi Tsunami Evacuation Shelter dikarenakan lokasinya yang terletak dekat dengan pantai.
"Di sini ada beberapa fasilitas pendidikan yang harus kita perbaiki, salah satunya adalah IAIN. Di sini akan kita ubah karena tempatnya dekat pantai, jadi harus ada tsunami evacuation shelter," ucapnya dalam paparan di Jakarta, kemarin.
Lebih lanjut Arie menerangkan, lantai satu atau dasar gedung kampus dirancang tidak boleh ada ruang perkuliahan. Segala bentuk aktifitas perkuliahan nantinya harus berada satu lantai lebih tinggi dari dataran.
"Di (lantai) satu engga boleh ada ruang kuliah di bawahnya. Akan kita pindahkan naik ke atas," tegasnya.
Kemudian di lantai dua, kata Arie, pihaknya juga akan membangun beberapa shelter untuk berlindung dari tsunami. Nantinya, di sana juga akan dilengkapi dengan tangga yang cukup lebar.
"Karena pada saat panik terjadi gempa, tsunami dan lain-lain, kita cenderung egois. Jadi, nanti engga ada tuh berebutan ingin cepat-cepatan naik," paparnya.
Pembangunan shelter di kampus IAIN tersebut pemerintah memiliki alasan tersendiri. Menurutnya, hal tersebut belajar dari keberadaan shelter yang dibangun di Banten namun tidak terawat.
"Salah satunya adalah kita belajar di Banten, di sana juga ada buat evakuasi, khusus dibangun. Karena khusus, engga ada yang memelihara, dipakai orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Kalau di sini, kita akan bangunnya di universitas, mal, dan lain-lain, supaya ada yang memelihara. Sehari-hari dipakai apa? Bisa dipakai untuk pertemuan, masjid dan lainnya," pungkasnya. []
Sumber: akurat.co
0 komentar:
Posting Komentar