Matuidi: Kita Harus Lawan Tindakan Rasisme

Gelandang andalan Juventus, Blaise Matuidi sedang beraksi. | REUTERS/Massimo Pinca

Gelandang Juventus, Blaise Matuidi, menyampaikan beberapa pesan, khususnya yang terlibat di dalam sepakbola, untuk selalu memerangi tindak rasisme yang terjadi di dunia sepabola. Hal ini ia kemukakan saat rekan setimnya, Moise Kean menjadi korban rasisme di pertandingan melawan Cagliari, pada Rabu (3/4) dini hari kemarin.

"Saya tidak bisa membiarkannya, kita harus melawan. Jangan takut, kita harus bangkit dan terus melawannya," kata Matuidi sebagaimana dipetik dari Football Italia.

Mautidi juga menceritakan bagaimana kronologi kasus yang menimpa Kean beberapa hari lalu. Menurutnya, hinaan dan cacian rasisme sudah terjadi saat pemain Juventus sedang menggiring bola.

Les plus belles pages du foot ont été écrites par des joueurs de toutes les couleurs, du blanc jusqu’au noir. Les actes racistes doivent cesser, une bonne fois pour toutes. C’est notre responsabilité à tous ?????@MATUIDIBlaise @MoiseKean@lequipe #NoToRacism #PlayersForSociety pic.twitter.com/25RBQbo2nm

Les plus belles pages du foot ont été écrites par des joueurs de toutes les couleurs, du blanc jusqu’au noir. Les actes racistes doivent cesser, une bonne fois pour toutes. C’est notre responsabilité à tous ✊🏾@MATUIDIBlaise @MoiseKean @lequipe #NoToRacism #PlayersForSociety pic.twitter.com/25RBQbo2nm

— Positive Football (@Players4society) 6 April 2019

"Pada saat-saat tertentu, seperti kami sedang menggiring bola, kami mendengar teriakan-teriakan monyet di tengah kerumunan penonton," ujar gelandang asal Prancis tersebut.

"Saya ingat betul kejadian Moise yang terjadi di depan kiper mereka. Jadi, kasus ini harus segera dituntaskan. Itulah mengapa Moise melakukan selebrasi seperti itu saat ia mencetak gol,"

BIANCO + NERI ⚪️⚫️💪🏻💪🏿 #NoToRacism pic.twitter.com/qyNB7J83bh

— Blaise Matuidi (@MATUIDIBlaise) 2 April 2019

Matuidi mengungkapkan situasi stadion yang kian memburuk usai gol Kean tercipta. Selebrasi penyerang muda Si Nyoya Tua tersebut memang cukup kontroversi di jagat dunia maya, sebab pose tersebut memiliki makna untuk menunjukkan siapa Kean dan sehebat apa dirinya tersebut.

"Setelah gol itu terjadi, kondisi di stadion semakin memburuk. Bahkan situasi tersebut terus terjadi hingga pertandingan berakhir," ujar gelandang berusia 30 tahun ini.

Matuidi jelas mendesak dengan rekan-rekannya dan juga sang pelatih, Massimiliano Allegri, untuk membawa tim keluar lapangan sebagai bentuk protes.

"Bagi saya, ada banyak orang bodoh di dalam maupun di laur stadion. Mereka jelas harus dihukum dan jangan pernah untuk mengizinkan mereka masuk lagi ke dalam stadion. Saya tidak ingin anak-anak saya melihat kenyataan itu di dunia ini," tutupnya.[]

Sumber: akurat.co