Kasus Ratna Sarumpaet, Mustofa: Prabowo Dikamplengi Tiap Hari dengan Berita Dia

Gendis Queen memberikan surat dan celengan kepada Prabowo Subianto | Screenshot/Twitter/putrabanten80

Sidang pertama pendukung Prabowo Subianto, Ratna Sarumpaet, diselenggarakan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (28/2/2019), dan langsung menyita perhatian publik.

Sehari setelah sidang, media sosial dibanjiri percakapan tentang Ratna Sarumpaet, baik dari kubu Prabowo Subiantomaupun kubu Joko Widodo.

Bagi politikus Partai Amanat Nasional Mustofa Nahrawardaya waktu pelaksanaan sidang yang berdekatan dengan jadwal pemilu menjadi tanda tanya.

"Kok bisa ya, bersamaan dengan jadwal pemilu. Kasusnya, maupun proses sidangnya. Nama Prabowo CS jadi gorengan tiap hari di pengadilan. Prabowo dikamplengi tiap hari dengan berita dia. Ratna Sarumpaet milik siapa sih? Sampai di sini faham? Mungkin tidak. Semua "tampak" alamiyah," kata Mustofa Nahrawardaya melalui akun Twitter akun @AkunTofa.

Sedangkan politikus Partai Demokrat Andi Arief mengungkit kembali pernyataan Presiden Joko Widodo ketika menghadiri deklarasi dukungan alumni universitas seluruh Jawa Tengah di Kota Lama, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/2/2019), pagi. Dikutip dari Kompas.com, ketika itu, Jokowi mengatakan:  "Ada lagi yang katanya dianiaya, mukanya babak belur, lalu konferensi pers, menuduh-nuduh kita." Kemudian Jokowi memuji Ratna Sarumpaet. "Untungnya yang namanya Mbak Ratna Sarumpaet itu jujur. Saya kenal beliau lama. Beliau berani dan jujur sehingga ketika ramai, dia menyampaikan apa adanya. Saya acungi jempol ke Ratna." 

Melalui Twitter, Andi Arief mengatakan pernyataan Presiden tersebut sangat penting: "Capres Jokowi menyatakan ia mempunyai teman baik yang jujur, namanya Ratna Sarumpaet. Hal tersebut sudah disampaikan ke Presiden Jokowi. Pengakuan capres Jokowi dan Presiden Jokowi soal jujurnya ini penting. Sebagaimana semua korban RS menyangka pengakuan RS jujur," kata dia.

Sementara itu salah satu juru bicara pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin,  Ruhut Sitompul, menyebut sekelas Ratna Sarumpaet saja bisa membohongi Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno juga para tim sukses ring satu mereka.

Dalam persidangan kemarin, Ratna Sarumpaet mengakui dakwaan kepadanya. Tapi, dia menganggap pengungkapan kasusnya bernuansa politis.

"Saya salah, tapi yang terjadi di lapangan saat penyidikan, ada ketegangan yang membuat saya merasa ini politik," kata Ratna Sarumpaet. "Saya harap persidangan ini, marilah kita menjadi hero untuk bangsa, bukan untuk saya." 

Sumber: akurat.co