Situs Blog Berita, Ya Blogger Berita Indonesia.

Rabu, 20 Februari 2019

Hoaks Bertebaran Jelang Pilpres, Alissa Wahid: Pilih Pemimpin yang Bernalar Sehat

Sumber Foto: akurat.co
Black Campaign berupa hoaks menjelang Pemilihan Umum, khususnya Pilpres sengaja diproduksi oleh politisi yang ingin membuat masyarakat marah sehingga memusuhi lawannya dan mendukungnya.
Karena itu, putri almarhum Gus Dur Alissa Wahid mengimbau masyarakat jeli memilih pemimpin.
"Kita membutuhkan pemimpin yang bernalar sehat untuk membawa Indonesia menuju masa depan," ujarnya saat menjadi pembicara dalam "Dialog Kebangsaan Seri VI : Merawat Harmoni dan Persatuan" yang digelar di Stasiun Solo Balapan, Rabu (20/2).
Selain itu, lanjutnya, Alissa juga meminta untuk memilih pemimpin yang mampu menegakkan keadilan. "Karena seperti kata Gus Dur, perdamaian tanpa keadilan adalah ilusi," sambungnya.
Alissa menuturkan, di tengan situasi memanas seperti saat ini, yang dibutuhkan adalah pemimpin-pemimpin yang mau meninggalkan kalah menang serta kebencian. Sebab saat ini dampak penyebaran berita bohong lebih mengerikan dibandingkan terorisme. Karena berita bohong bisa merusak tatanan masyarakat yang lebih luas dibandingkan terorisme.
"Kabar bohong, sentimen, kebencian dan permusuhan hanya untuk kepentingan lima tahun dan meletakkan kepentingan Indonesia yang jauh lebih penting. Mendorong eksklusivisme agama sampai pada titik kepentingannya, karena sudah berbaur dengan kepentingan politik di sinilah kita butuh pemimpin bernalar sehat," tandasnya.
Di sisi lain, radikalisme melalui isu agama juga mesti diwaspadai saat ini. Apalagi di tengah pengertian masyarakat yang masih memaknai demokrasi sebagai mayoritarianisme. Dimana mayoritas boleh mengatur semuanya tanpa landasan apapun. Sehingga jika mengacu pada agama, maka rawan memunculkan radikalisme.
"Padahal seharusnya landasannya itu tidak boleh diubah-ubah landasannya adalah hak konstitusi warga negara. Dan ini merupakan peran orang tua untuk memahamkan dan membentuk pengertian kepada anak-anak untuk menangkal tumbuhnya radikalisme," pungkasnya. []
Sumber: akurat.co
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Blog Archive