Situs Blog Berita, Ya Blogger Berita Indonesia.

Kamis, 20 Februari 2020

Kericuhan di Pendapa Rumah Dinas, Bupati Aceh Barat: Saya Melihat dari Gerak-gerik Mereka Memang Berniat Memeras Saya

Bupati Aceh Barat Ramli MS | Antara Foto
Bupati Aceh Barat Ramli MS menegaskan kericuhan yang terjadi di pendapa rumah dinasnya pada Selasa (18/2/2020) sebagai upaya untuk memeras dan mempermalukannya dengan dalih menagih utang.
"Saya melihat dari gerak-gerik mereka, memang berniat memeras saya. Mereka berjumlah lima orang," kata Ramli di Meulaboh.
"Mereka masuk begitu saja dari sudut pintu pagar pendapa, lalu duduk di meja di area belakang pendapa dan menunggu saya keluar. Saya pikir mereka tamu yang menyenangkan, namun, terakhir menjadi tidak menyenangkan bagi saya," Ramli menambahkan.
Setelah dia menghampiri para tamu, seorang di antaranya yang berjenggot lebat memperkenalkan diri sebagai  Z, pengacara seorang Pengusaha bernama A. Z, kata Ramli, mengatakan A dulu ikut mendoakan Ramli menjadi bupati Aceh Barat.
Setelah itu, A dikatakan pernah memberi seekor kerbau untuk Kenduri setelah Ramli terpilih jadi bupati Aceh Barat. Z  kemudian menjelaskan disuruh A untuk menagih utang sembari menunjukkan surat berkop LSM.
Setelah memperhatikan surat itu, Ramli teringat surat itu sudah pernah masuk ke ruang kerjanya.
"Waktu itu saya diposisikan ke Sekda, namun setelah ditelaah Sekda, ternyata utang tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan bupati. Orang lain yang ambil uang, yang teken juga orang lain. Jadi tidak bisa dibayarkan," kata Ramli.
Pria tersebut meminta Ramli untuk bertanggungjawab membayar utang yang ada dalam surat yang disodorkan padanya, namun Ramli menolak karena merasa tidak pernah berutang.
"Saat itulah dia mulai tampak siap-siap hendak mendorong saya, dia sudah mengepal tangan. Saya berdiri dan saya dorong dia duluan. Teman dia yang lain kemudian mengambil kursi mau memukul saya, namun saya cepat menjauh dari tempat kejadian dan masuk ke pendapa," kata dia.
Ramli mengatakan akan melaporkan orang-orang itu, termasuk penyebaran video peristiwa di pendopo.
"Saya sudah sampaikan ke Kabag Hukum Pemkab Aceh Barat agar menelaah kasus ini, dan melaporkan kepada pihak berwajib agar para pelaku dapat terungkap dan ditangkap. Saya sangat malu dengan sebaran video tersebut karena mencemarkan nama baik saya dan pemerintah daerah. Saya juga merasa diperas," kata dia. 
Sumber: akurat.co
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Blog Archive