Putri Reema bint Bandar menjadi duta besar perempuan pertama Arab Saudi dan ditugaskan di Amerika Serikat untuk menggantikan Pangeran Khalid bin Salman | Gulf News
|
Reema menjadi wanita pertama yang mewakili Arab Saudi di Amerika Serikat. Sang putri disebut memiliki pengetahuan mendalam tentang politik dan budaya Amerika Serikat serta memegang reputasi sebagai advokat untuk hak-hak perempuan.
Ditunjuk untuk mengisi jabatan baru, Reema disebut mengemban tugas berat untuk menjaga hubungan baik antara Arab Saudi dengan Amerika Serikat, terlebih hubungan kedua negara tengah dalam titik terendah sejak serangan WTC 9/11.
Pembunuhan kolumnis Jamal Khashoggi, perang yang berkepanjangan, dan krisis kemanusiaan di Yaman dan penahanan aktivis perempuan Arab Saudi adalah beberapa contoh kasus yang merenggangkan hubungan Arab Saudi dengan Amerika Serikat.
"Dengan pengecualian administrasi Trump, sikap politik di Washington terhadap Arab Saudi beracun akhir-akhir ini," kata Fawaz A. Gerges, seorang profesor hubungan internasional di London School of Economics, dilansir dari laman Bloomberg, Rabu (26/6).
“Dia harus secara aktif melibatkan anggota kongres dan elite kebijakan luar negeri dan meyakinkan mereka bahwa Arab Saudi mendengar keprihatinan mereka. Misinya sangat menakutkan," imbuhnya.
Terkait dengan keraguan banyak pihak, pejabat Arab Saudi menyebut Reema telah mengetahui apa yang harus dilakukannya.
"Putri Reema menyadari bahwa hubungan bilateral telah diuji di masa lalu tetapi kedua negara selalu berhasil mengatasi perbedaan mereka," ujar Fahad Nazer, juru bicara kedutaan Arab Saudi di Washington.
"Putri Reema akan melakukan semua yang dia bisa untuk memastikan bahwa kemitraan yang kuat ini tidak hanya bertahan tetapi juga terus menguat dengan baik ke masa depan," imbuhnya.
Reema diperkirakan akan tiba di Washington dalam beberapa minggu ke depan.[]
Sumber: akurat.co
0 komentar:
Posting Komentar