Pernyataan dari para wisatawan sudah dapat membuktikan seberapa panas suhu yang terjadi di Eropa, sepetrti contoh di Roma dan Paris, suhuh disana membuat para wisatawan disana harus membasahi tubuh mereka dan makan es kirm untuk menstabilkan suhu tubuh mereka. Gelombang panas pun terus berlanjut di Eropa.
“Dengan panas matahari seperti ini kami mencoba ke tempat yang lebih dingin,” ujar Fari, turis asal Spanyol yang datang ke ibu kota Italia itu. Dia berbicara sambil membasahi tubuh di air mancur Trevi.
“Sejak jam 8 kami melihat-lihat Roma, dan mulai tengah hari kami makan es krim,” kata dia, dilansir Reuters.
Prancis selatan mengalami suhu panas dan kota Carpentras telah memecahkan rekor suhu terpanas. Biasanya suhu pada Juni rata-rata 28 derajat Celsius di Carpentras setiap hari. Namun Selasa (25/6) suhu mencapai 38,9 derajat Celsius, melampaui rekor sebelumnya hingga lebih dari 0,6 derajat Celsius.
Suhu panas yang tak biasa juga dialami Polandia pada Senin (24/6) saat Krakow mencapai 32 derajat Celsius, atau 10 derajat di atas rata-rata. Suhu panas mencapai Lithuania di mana Vilnius mencapai 29 derajat Celsius atau 8 derajat di atas rata-rata.
Jumat (28/6), suhu ekstrem mencapai 43 derajat Celsius diperkirakan terjadi di Prancis selatan, timurlaut Spanyol, dan utara Italia. Ini akan memecahkan rekor panas pada Juni.
Menurut laporan, gelombang panas ini telah mengakibatkan tiga orang tewas.
Badan meteorologi Prancis, Meteo France, mengeluarkan peringatan oranye, level tertinggi kedua dari peringatan cuaca.
“Kita dapat melihat suhu di sejumlah wilayah mencapai rekor tinggi. Gelombang panas ini dapat menandai berapa awal ini terjadi serta intensitasnya,” papar Meteo France. []
Sumber: akurat.co
0 komentar:
Posting Komentar