Situs Blog Berita, Ya Blogger Berita Indonesia.

Senin, 24 Juni 2019

Pengamat Politik: Gaya Berpolitik Milenial itu Kreatif

Pengamat Politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing | AKURAT.CO/Yohannes Antonius
Tahun Politik kali ini banyak partai politik dan politisi yang berusaha menggaet minat suara dari kaum muda, mulai dari usia berkisar 17-35 tahun.
Beberapa cara dipakai partai politik dan politisi, salah satunya yakni media sosial yang banyak menarik kaum milenial, terlebih para politisi milenial saat ini.
Seperti nama politisi PSI Tsamara Amany Alatas. Politisi PAN Faldo Maldini. Dua nama ini cukup gencar menggunakan media sosial sebagai kampanye politik dan gagasan politiknya.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia Pelita Harapan Emrus Sihombing menilai gaya komunikasi politik kaum milenial ini seperti Faldo dan Tsamara termasuk gaya komunikasi yang kreatif.
Menurut Emrus, politisi milenial dapat mengombinasikan berbagai lambang komunikasi.
"Lambang komunikasi yang verbal, seperti mereka yang sering kali menggunakan istilah atau kata-kata baru yang kadang-kadang membuat kita terkejut dan tersentak," kata Emrus.
Kemudian, lambang komunikasi non verbal yang dikatakannya bisa dalam bentuk suara, musik, warna yang membuat berbagai lambang komunikasi itu kreatif.
"Kedua, lambangnya informal, cenderung banyak informal akan tetapi pesan yang disampaikan efektif dan tercapai," kata dia.
Emrus juga menuturkan jika saat ini komunikasi yang dipakai oleh politisi milenial mudah dipahami walaupun disampaikan secara sederhana. Namun, cara penyampaian disebutnya cukup kreatif.
"Keempat adalah equal tidak feodal, ada kesetaraan antara partisipan komunikasi (kesamaan)," tuturnya.
Selain itu, Embrus mengatakan gaya milenial yang dipakai politisi dari sudut komunikasi harus dapat tersampaikan dan tujuannya tercapai, efektif jadi terkesan bagus. []
Sumber: akurat.co
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Blog Archive