![]() |
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun saat menjadi pembicara dalam diskusi Dialektika Demokrasi di Ruang Media Center, Nusantara III, Kompleks Parlemen MPR/DPR-DPD, Senayan, Jakarta, Kamis (25/10/2018). Dalam diskusi yang mengambil tema "Demokrasi ala Indonesia Minimalisir Pejabat Korupsi?" ini membahas demokrasi Indonesia yang akan dilakukan dengan melakukan pemilihan langsung presiden dan anggota legislatif (DPR). Sistem pemilihan langsung dinilai kurang optimal karena bisa menyebabkan terjadi politik uang, sehingga menghasilkan para pemimpin rakyat yang melakukan korupsi. | AKURAT.CO/Sopian Sumber Berita: akurat.co
|
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mengingatkan presiden dan calon wakil presiden periode 2019-2024 Jokowi-Ma'ruf Amin untuk tegas dalam mengambil keputusan.
Refly mengatakan ada tiga pekerjaan rumah Jokowi-Ma'ruf Amin dalam lima tahun ke depan. Pertama, Jokowi-Ma'ruf Amin harus menyelematkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari pelemahan.
Kedua, Jokowi-Ma'ruf Amin harus memilih menteri yang berintegritas dan mau bekerja. Dia ingin Jokowi-Ma'ruf berani mengingatkan pihak yang bermasalah.
Ketiga "Bentuk tim ahli untuk review Undang Undang Pemilu," tulis Refly lewat Twitter dikutip AKURAT.CO, Jumat (28/6/2019).
Kicauan Refly mendapat 627 likes dan diposting ulang 144 kali. Postingan Refly juga mendapat ratusan komentar dari warganet.
Beberapa warganet menilai Refly pantas mengisi salah satu kursi menteri kabinet kerja periode 2019-2024.
"Masukkan Prof. Rafly jadi menteri. Dengan sumpah kalo khianat akan tamat dan terlaknat," ujar akun @Fath_5A.
"Siap, Pak Menteri," ujar akun Pramadi.
Sebelumnya, MK menolak seluruh gugatan sengketa pemilihan presiden (Pilpres) yang diajukan oleh Tim Hukum Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno. Merujuk putusan itu, Komisi Pemilihan Umum atau KPU menetapkan pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebagai pemenang Pilpres.[]
Sumber: akurat.co
0 komentar:
Posting Komentar