Situs Blog Berita, Ya Blogger Berita Indonesia.

Kamis, 23 April 2020

WhatsApp Diduga Diretas hingga Diamankan Polisi, ini 5 Fakta Penting Aktivis Ravio Patra



Peneliti dan pegiat demokrasi bernama Ravio Patra, ditangkap pihak kepolisian setelah diduga menyebarkan pesan berantai yang bersifat provokasi. Pesan tersebut diketahui dikirim oleh Ravio melalui aplikasi WhatsApp pada Rabu (22/4) lalu.

Namun, setelah dimintai keterangan, Ravio mengaku bahwa nomor WhatsApp miliknya telah diretas oleh seseorang. Menurut Direktur Eksekutif SAFEnet Damar Juniarto, hal ini dibuktikan saat Ravio membuka aplikasi WhatsApp miliknya bertuliskan 'You've registered your number on another phone'.

"Ya karena saat Ravio coba menghidupkan WhatsAppnya, kemudian muncul tulisan 'You've registered your number on another phone'," kata Direktur Eksekutif SAFEnet Damar Juniarto, Kamis (23/4/2020).

Dihimpun oleh AKURAT.CO dari berbagai sumber, berikut 5 fakta penting Aktivis Ravio Patra.

1. WhatsAppnya diduga diretas

Pesan berantai yang dikirim Ravio diduga terjadi setelah WhatsApp miliknya diretas. Ravio pun segera melaporkan kejadian tersebut kepada SAFEnet, Rabu (22/4). Adapun pesan yang diduga dikirimkan oleh Ravio ialah sebagai berikut:

"KRISIS SUDAH SAATNYA MEMBAKAR! AYO KUMPUL DAN RAMAIKAN 30 APRIL AKSI PENJARAHAN NASIONAL SERENTAK, SEMUA TOKO YG ADA DIDEKAT KITA BEBAS DIJARAH."

2. Ditangkap di Jakarta Pusat

Akibat dari pesan berantai tersebut, Ravio ditangkap oleh pihak kepolisian di Jalan Lasem, Menteng, Jakarta Pusat, saat hendak menaiki mobil milik Kedutaan Besar Belanda, Rabu (22/4) malam. Saat ini, Ravio diketahui tengah perada di Polda Metro Jaya, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Kami cek, kami cari keberadaan yang bersangkutan, ternyata ada di daerah Jalan Lasem, Menteng, Jakarta Pusat. Yang bersangkutan kami amankan pada saat mau memasuki kendaraan berpelat DC, diplomatik dari Kedutaan Belanda," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono dalam konferensi pers melalui siaran YouTube Tribata TV Humas Polri, Kamis (23/4/2020).

3. Pernah mengkritik Stafsus Presiden

Sosok Ravio juga turut aktif dalam mengkritik berbagai kebijakan pemerintah RI. Termasuk mengenai penanganan COVID-19 di Tanah Air. Selain itu, belum lama ini, Ravio juga sempat melontarkan kritikan kepada salah satu Staf Khusus (Stafsus) Presiden Jokowi, Billy Mambrasar. Kritikan tersebut diketahui terkait Billy yang diduga terlibat dalam sejumlah konflik kepentingan proyek pemerintah di Papua.

4. Sempat bekerja di Kemdikbud

Dilansir dari akun LinkedIn miliknya, Ravio merupakan lulusan Hubungan Internasional Universitad Padjajaran (Unpad). Saat ini, ia tengah bekerja sebagai Program Officer di Westminster Foundation for Democracy (WFD). Sebelumnya, Ravio juga sempat bekerja di salah satu media Tanah Air, The Jakarta Post. Selain itu, ia juga sempat menjadi Konsultan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI.

5. Aktif di organiasi

Ravio juga aktif di berbagai organisasi. Salah satunya seperti mitra dari United Nations Children's Fund (UNICEF), Youth Network on Violence Against Children tahun 2016. Selain itu, pada tahun 2017 lalu, Ravio juga berkesempatan untuk mendampingi Ratu Swedia, Silvia Sommerlath, saat melakukan kunjungan persahabatan ke Indonesia.

Itulah sederet fakta penting mengenai Ravio Patra. Meski telah diamankan oleh pihak Polda Metro Jaya, saat ini Ravio masih mengantongi status sebagai saksi.


Sumber: akurat.co

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Blog Archive