Situs Blog Berita, Ya Blogger Berita Indonesia.

Minggu, 19 April 2020

Penularan Corona di Kalangan Tenaga Kesehatan Melonjak, China Khawatir Gelombang Kedua Pandemi


Peneliti China menemukan subtipe patogen COVID-19 baru dengan toksisitas rendah, tetapi lebih sulit dilenyapkan | South China Morning Post


China mencatatkan sejumlah kasus baru Virus Corona (COVID-19) yang menjangkiti tenaga kesehatan. Kasus-kasus baru ini tercatat di Rumah Sakit Rakyat di distrik Jia, di mana salah satu tenaga kesehatan baru menyelesaikan karantina 14 hari sekembalinya dari Wuhan.

Pasar Makanan Laut Huanan di Wuhan - yang dipercaya oleh banyak orang sebagai pusat penyebaran virus - ditutup pada Januari setelah sekelompok orang terjangkit corona. Wabah telah menyebabkan berbagai pembatasan, termasuk pembatasan perjalanan.

Siapa pun yang memasuki pemukiman diharuskan pakai masker dan dicek suhu tubuhnya, serta menyertakan surat dari rumah sakit yang menyatakan mereka sehat.

"Semuanya dikunci, itu baru saja dimulai. Semua rumah dikunci. Tidak ada yang bisa pergi ke kota, atau jika kamu melakukannya, kamu tidak akan bisa pergi lagi," kata seorang penduduk setempat, dilansir dari laman Daily Star, Senin (20/4).

Salah satu staf di divisi pengujian rumah sakit mengatakan ada aturan ketat terkait siapa yang diizinkan untuk diuji.

"Tidak sembarang orang bisa datang. Anda harus masuk daftar khusus. Anda hanya bisa menyelesaikannya dengan persetujuan resmi dari atasan, ketika kami mendapat pemberitahuan dari mereka. Tidak ada yang diuji jika mereka tidak ada dalam daftar," kata staf itu.

Meski ketat, staf mengklaim bahwa ada ratusan tes yang digelar setiap harinya. Ia juga mengatakan bahwa banyak staf rumah sakit yang harus kerja lembur di divisi pengujian.

China Daily via REUTERS

Terkait situasi, seorang penduduk mengatakan bahwa kondisi sebenarnya telah berangsur normal.

"Banyak orang meyakini bahwa pernyataan yang menyebut kondisi telah terkendali hanyalah propaganda pemerintah, yang mana itu tidak benar. Pada dasarnya, situasi telah kembali seperti semula hanya saja beberapa orang masih memilih mengenakan masker. Ada pula orang-orang yang memutuskan untuk berhenti mengenakan masker, ini berita baik karena akan membuat orang-orang waspada," tutur penduduk tersebut.

Di sisi lain, terdapat keraguan terhadap data-data yang dikeluarkan pemerintah.

Keraguan juga muncul pada angka-angka resmi yang menunjukkan hanya 1.000 kasus corona tanpa gejala telah dicatat. Ahli epidemiologi, Zhong Nanshan selaku penasihat epidemi untuk pemerintah menyatakan bahwa proporsi infeksi tanpa gejala sangat rendah.

Chen Bingzhong, mantan direktur Institut Pendidikan Kesehatan China di bawah kementerian kesehatan, mengatakan,

"Zhong Nanshan percaya bahwa proporsi orang tanpa gejala sangat rendah. Ini salah, tetapi bagaimana kita membuktikannya? Cara yang paling dapat diandalkan untuk mencapai deteksi dini adalah tes asam nukleat, tetapi apakah tes ini 100 persen dapat diandalkan?"

"Tidak, itu tidak dapat dilakukan, tetapi itu metode terbaik yang kita miliki saat ini," kata Chen.

Dia menambahkan, "Itu akan sampai pada titik di mana mereka kehilangan legitimasi, karena mereka hanya mencoba untuk menutupi semuanya dan melepaskan tanggung jawab. Mereka melakukan ini untuk mempertahankan kekuasaan," tambahnya.


Sumber: akurat.co

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Blog Archive