Situs Blog Berita, Ya Blogger Berita Indonesia.

Kamis, 23 April 2020

Makin Tak Terkendali, Twitter Akan Hapus Unggahan Terkait Teori Konspirasi Virus Corona 5G



Raksasa media sosial Twitter akan mulai menghapus unggahan yang berkaitan dengan teori konspirasi 5G. Seiring terjadinya pandemi Virus Corona (COVID-19), turut menyebar pula berita palsu yang mengatakan bahwa virus tersebut bisa disebarkan lewat tower sinyal 5G.

"Kami telah memperluas panduan kami tentang klaim yang tidak diverifikasi yang menghasut orang untuk terlibat dalam aktivitas berbahaya, dapat menyebabkan kehancuran atau kerusakan infrastruktur 5G yang kritis, atau dapat menyebabkan kepanikan, kerusuhan sosial, atau gangguan skala besar yang meluas," kata Twitter dalam unggahan mereka, dilansir dari laman The Independent, Jumat (24/4).

Sejauh ini Twitter telah menemukan dan menghapus setidaknya 2.230 konten yang dianggap menyesatkan dan berpotensi berbahaya. Meski begitu, tidak semua konten berbau konspirasi corona dan 5G dihapus.

"Kami memprioritaskan penghapusan konten terkait COVID-19 yang berpotensi menyebabkan bahaya. Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, kami tidak akan mengambil tindakan penegakan pada setiap twit yang berisi informasi tidak lengkap atau diperdebatkan tentang COVID-19," terang perusahaan.

Langkah Twitter dipuji oleh pakar keamanan siber, tapi juga diperingatkan bahwa mungkin ada risiko algoritma yang digunakan untuk menyensor konten yang disalahgunakan.

"Selama tidak dimanipulasi untuk membatalkan kebebasan berbicara di masa depan, maka ini adalah penggunaan teknologi yang fantastis dan akan digunakan untuk menggagalkan teori-teori konyol seperti itu," kata Jake Moore selaku spesialis keamanan cyber di perusahaan antivirus ESET.

"Twitter memiliki sejarah panjang menjadi pelopor di bidang-bidang seperti itu, jadi semoga kita akan melihat platform media sosial lainnya mengambil sikap yang sama pada topik yang begitu panas," tambahnya.

Twitter adalah salah satu dari beberapa platform teknologi yang bergabung bulan lalu dalam upaya untuk memerangi misinformasi dan disinformasi tentang Virus Corona. Kelompok platform teknologi itu, yang juga termasuk Facebook dan Google, akan berkoordinasi dengan pemerintah dan lembaga kesehatan dalam memfilter konten.

Terlepas dari upaya keras yang dilakukan, misinformasi dan disinformasi telah berhasil berkembang biak secara online. Di Facebook misalnya, terdapat sejumlah grup yang mempromosikan teori konspirasi 5G dan berhasil menarik puluhan ribu anggota.

Para ilmuwan sendiri telah secara konsisten membantah teori yang menghubungkan teknologi 5G dengan risiko kesehatan.


Sumber: akurat.co

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Blog Archive