![]() |
Di tengah ketegangan yang makin memuncak antara Iran dan AS, Presiden Donald Trump menyerukan proses sidang pemakzulan terhadap dirinya. | New York Times |
Di tengah ketegangan Teheran dan Washington yang makin memuncak setelah kematian Pemimpin Pasukan Qurds Iran Qareem Soleimani, Presiden Donald Trump justru menyerukan parlemen untuk segera mempercepat proses pemakzulan dirinya. Melalui laman Twitternya, Trump menyebutkan bahwa upaya pemakzulan dirinya tidak lain hanyalah usaha 'licik' Demokrat untuk menang dalam pemilihan umum (Pemilu) AS yang diselenggarakan pada November mendatang.
"Pemakzulan (adalah) Hoaks, hanya kelanjutan dari Perburuan Penyihir yang dimulai bahkan sebelum saya memenangkan Pemilu, harus berakhir dengan cepat. Baca Transkrip, lihat pernyataan kuat Presiden Ukraina, TANPA TEKANAN - selesaikan ini. Ini adalah permainan penipu oleh Dems (Demokrat) untuk membantu Pemilu!," ujar Trump.
The Impeachment Hoax, just a continuation of the Witch Hunt which started even before I won the Election, must end quickly. Read the Transcripts, see the Ukrainian President’s strong statement, NO PRESSURE - get this done. It is a con game by the Dems to help with the Election!— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) January 6, 2020
Sementara dilansir dari ABC News pada Selasa (7/1), meskipun dalam pernyataan tersebut, tidak ada kata Iran, tetapi unggahan Twitter ini dibuat Trump pada Senin (6/1) lalu, yaitu masa di mana hubungan Iran dan Amerika Serikat (AS) makin membara setelah kematian Qassem Soleimani.
Beberapa menit setelah menuliskan status tersebut, Trump dengan sigap menambahi unggahan lain yang berisi bahwa kongres seharusnya tidak membuang-buang waktu untuk melanjutkan proses pemakzulan. Dalam cuitannya, Trump bahkan seperti mengisyaratkan bahwa upaya pemakzulan terhadap dirinya hanyalah kebohongan lantaran dalam pemungutan suara DPR lalu, Partai Republik tidak memberikan suaranya.
"Kongres dan Presiden (Kongres) seharusnya tidak menyia-nyiakan waktu dan energi mereka untuk melanjutkan Kebohongan Pemakzulan di saat kita memiliki begitu banyak masalah penting yang tertunda. 196 dibanding NOL dari pemilih Republik, dan kita (hanya) mendapat 3 Demokrat. Ini bukan apa yang ada dalam pikiran Pendiri (Kongres)!," tulis Trump.
Minggu ini, perhatian Kongres AS pun terpecah antara proses kelanjutan pemakzulan serta banyangan kekhawatiran tentang potensi peningkatan ketegangan dengan Iran setelah kematian Soleimani.
Dalam hal ini, beberapa politisi Demokrat bahkan telah terang-terangan mempertanyakan apakah Trump telah memerintahkan pembunuhan Suleimani sebagai upaya 'pengalihan' proses pemakzulan.
"Jadi, apa yang terjadi sekarang? Minggu depan, presiden AS bisa menghadapi persidangan pemakzulan di Senat. Kita tahu bahwa dia sangat sedih tentang hal itu. Saya pikir orang-orang bertanya, mengapa saat ini? Mengapa dia memilih masa sekarang di mana ia mengambil tindakan yang sangat berbahaya yang (hanya) membuat kita semakin dekat ke dalam perang?" ujar kandidat presiden dari Partai Demokrat dan Senator Massachusetts, Elizabeth Warren.
Sumber: akurat.co
0 komentar:
Posting Komentar