![]() |
Kaleidoskop BMKG Aceh selama tahun 2019 | ISTIMEWA
|
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Geofisika Kelas III Aceh Besar mencatat ada 206 kali gempa bumi terjadi di Provinisi Aceh sepanjang tahun 2019.
“Namun dari total jumlah tersebut, hanya 16 kejadian gempa bumi yang dirasakan,” kata Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Aceh Besar, Djati Cipto Kuncoro, Senin (6/1/2020).
Gempa bumi dengan kedalaman dangkal menjadi yang terbanyak terjadi, yakni 146 kali, gempa bumi menengah 29 kali, dan gempa bumi dalam 31 kali.
Djati menyampaikan, seperti yang diketahui Provinsi Aceh memperlihatkan sumber keaktifan gempa bumi berdasarkan konvergensi dua lempeng tektonik, yakni lempeng Indo-Australia dan Eurasia.
Perbedaan densitas batuan membuat lempeng Indo-Australia menyusup di bawah lempeng Eurasia dengan kecepatan 50-700 mm/tahun sepanjang Palung Sunda (Sumatra, Jawa, dan NTT) yang dikenal sebagai zona subduksi
Di daratan, aktivitas tektonik di Aceh disebabkan aktivitas zona Patahan Sumatra. Zona ini merupakan zona patahan geser manganan dengan panjang 1.900 Km dan terbagi menjadi 19 segmen.
“Enam segmen berada di Aceh antara lain Segmen Aceh, Seulimeum, Tripa, Batee, Lhokseumawe, Samlanga-Sipopok,” jelas Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Aceh Besar itu.
Sehubungan dengan itu, Stasiun Geofisika Kelas III Aceh Besar juga mencatat persebaran gempa di wilayah Aceh untuk periode 27 Desember hingga 2 Januari 2020. Hasil monitoring dan analisa peralatan di lapangan,
“Pada periode ini, 3 kejadian gempa bumi terjadi di Provinsi Aceh,” ungkapnya.
Berdasarkan zona sumber, gempa bumi yang di Aceh, yaitu satu kejadian Gempa bumi terjadi karena aktivitas patahan Aceh, satu kejadian karena aktivitas zona subduksi, dan satu kejadian lagi karena aktivitas patahan Batee.
“Berdasarkan tiga kejadian gempa bumi tersebut, diketahui satu gempa dirasakan di sekitar wilayah Banda Aceh dengan Skala I-II (Modified Mercalli Intensity),” tambahnya.
Sumber: akurat.co
0 komentar:
Posting Komentar