Situs Blog Berita, Ya Blogger Berita Indonesia.

Kamis, 24 Januari 2019

Pos Indonesia Diminta Tak Distribusikan Paket Tabloid Indonesia Barokah

Sumber Foto: akurat.co
Badan Pengawas Pemilu Solo, Jawa Tengah, mendatangi PT. Pos Indonesia cabang Solo meminta untuk tidak mendistribusikan paket berisi Tabloid Indonesia Barokah. Tabloid yang isinya disinyalir untuk black campaign satu calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno mulai merambah Jawa.
Ketua Bawaslu Kota Solo Budi Wahyono mengatakan: "Kami berharap setelah penghentian distribusi paket dari kantor pos, maka tidak akan ada lagi temuan Tabloid Indonesia Barokah di masjid-masjid yang ada di Kota Solo ini," ujarnya.
Bawaslu, kata dia, langkah ini merupakan salah satu cara menghentikan penyebaran Tabloid Indonesia Barokah. Bawaslu kota, kata dia, tidak punya kewenangan menarik tabloid yang sudah terlanjur beredar di masyarakat.
Penyebaran Tabloid Indonesia Barokah selama ini menggunakan jasa pengiriman paket Pos Indonesia. Paket tersebut sudah beberapakali ditemukan dikirim ke masjid.
"Sehingga kalau ada warga yang menemukan kami imbau untuk bisa menyerahkannya ke panwaslu atau bawaslu. Sebab kami tidak boleh menarik hanya mengamankan saja. Sebab pusat (bawaslu) juga masih mengkaji isi berita tabloid dengan bekerjasama dengan Dewan Pers sehingga kami masih menunggu hasilnya agar bisa dijadikan pijakan petugas dalam menindaklanjuti di lapangan," kata dia.
Komisioner Divisi Sengketa Bawaslu Kota Solo Arif Nuryanto mengatakan sudah menerima 18 eksemplar tabloid dari enam masjid di dua kecamatan.
"Masjid tersebut tersebar di lima kelurahan, yakni Kelurahan Kepatihan Kulon, Mojosongo, Tegalharjo, Gandekan, dan Kratonan. Kami akan terus update data temuan di lapangan karena petugas juga melakukan penyisiran," ujar Arif. 
Sementara itu, Bawaslu Kota Yogyakarta belum menerima laporan terkait distribusi dan keberadaan Tabloid Indonesia Barokah.
"Kami bersama panwaslu kecamatan sudah melakukan upaya identifikasi, namun sampai saat ini belum ada temuan distribusi tabloid tersebut di Kota Yogyakarta," kata komisioner Bawaslu Kota Yogyakarta Noor Harsya Aryo Samudro di Yogyakarta.
Menurut dia Bawaslu Kota Yogyakarta juga sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak berwenang terkait kemungkinan distribusi tabloid dan membuka pintu lebar-benar jika ada laporan dari masyarakat.
Meskipun tidak ada temuan peredaran tabloid, namun Harsya mengatakan bahwa isi tabloid dalam bentuk soft file justru diterima oleh internal pengawas Bawaslu Kota Yogyakarta. []

Sumber: akurat.co
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Blog Archive