Situs Blog Berita, Ya Blogger Berita Indonesia.

Selasa, 22 Januari 2019

Tahun Babi Tanah, Sabar dan Jujur Kunci Sukses Pasar Properti 2019

Sumber Foto: akurat.co
Dinamika politik di paruh pertama tahun 2019 diperkirankan akan berpengaruh banyak pada bisnis di bidang properti. Namun, kondisinya akan membaik menjelang paruh kedua. 
Ahli Feng Shui dari Feng Shui Consulting Indonesia Yulius Fang memprediksi kondisi pasar properti pada tahun Babi Tanah secara umum akan lebih baik dibanding kondisi di tahun sebelumnya, yakni Anjing Tanah.
"Kalau anjing tanah itu unsurnya sama-sama tanah, sementara properti juga tanah. Sehingga jadi slow down banget. Gambarannya seperti bukit. Jadi artinya properti stoknya banyak pengembangnya banyak. Sementara babi elemennya air dan tanahnya itu kecil seperti lada, yang artinya juga tanah dalam kondisi gempur siap ditanam. Tanah yang lembek ini adalah tahunnya menanam, perlu kesabaran dan kejujuran," ucapnya melalui keterangan tertulis yang diterima Akurat.co di Jakarta, Rabu (23/1/2019).
Bertolak dari penjelasan tersebut, kata Fang, untuk sukses di tahun Babi Tanah ini, seseorang perlu memiliki unsur air yang punya sifat likuiditas, dinamis, dan fleksibel. Sifat ini terutama harus dimiliki oleh mereka yang berbisnis di bidang properti.
"Di tahun Babi Tanah akan ada hambatan di sektor ekonomi, meski begitu karena sifatnya air itu dinamis maka dia masih bisa mengontrol. Tahun ini juga digambarkan situasi di mana dari luar terlihat stabil, lambat, santai, tetapi di dalamnya ada dinamisme pertumbuhan. Meski begitu ada pertumbuhan disertai risiko, tantangan, dan kekhawatiran," paparnya.
Ia menerangkan, tanah memiliki makna positif di tahun 2019. Tanah menyerap air dan menyediakan lingkungan yang subur, yang berarti peluang baru, termasuk dalam hal keuangan.
Mengadaptasi sifat air yang dinamis, Fang menyarankan agar pelaku bisnis properti bersikap fleksibel untuk bertahan menghadapi perlambatan yang mungkin akan terjadi pada paruh pertama tahun 2019 ini. Pasalnya, peluang di paruh pertama 2019 tetap ada meski terjadi perlambatan.
Menurutnya, pengembang sebaiknya terus menerapkan berbagai strategi yang berkaitan dengan kemudahan pada skema pembayaran. Misalnya, memberikan gimmick bebas cicilan selama tiga bulan.
"Memang harus sabar. Konsumen yang juga pelaku investor, tidak ada masalah untuk membeli di tahun Babi Tanah. Sebab tahun lalu dan tahun ini harga (properti) berada pada posisi cukup rendah dan sangat direkomendasikan kepada investor," jelasnya.
Jika dari sisi end user, masih kata Fang, permintaan itu tetap ada dan mereka juga cukup cerdas. Bagi konsumen dengan penghasilan tetap dan mampu membeli properti, saat ini adalah prospek yang bagus. 
"Sebab permintaaan dan suplai itu bertemu. Sehingga penentuan membeli di tahun Babi Tanah tidak terkendala untuk kelas menengah apalagi end user," tuturnya.
Namun Fang mengingatkan agar di tengah semangat membeli rumah tahun ini, end user tetap berhati-hati dalam prosesnya. Pembeli end user diminta harus lebih realistis, terutama bagi yang berprofesi sebagai wirausaha.
"Harus sesuai dengan daya beli karena potensi perambatan masih ada. Tahun Babi Tanah menurut riset akan mudah terjadi penipuan dan investasi bodong. Pastikan pikiran tetap jernih, kalau bisa beli dari developer terpercaya. Jangan lupa juga berkonsultasi dengan pakar sebelum membeli," pungkasnya. []
Sumber: akurat.co 
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Blog Archive