Presiden Rusia Vladimir Putin | REUTERS
|
Presiden Rusia Vladimir Putin menanggapi bocornya pembicaraan telepon antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Membela Trump, Putin mengatakan tidak ada yang salah dengan pembicaraan kedua presiden itu.
"Saya tidak melihat ada hal yang aneh dalam percakapan antara Trump dan (Pemimpin Ukraina Volodymyr) Zelensky," kata Putin tentang panggilan telepon yang telah memicu penyelidikan pemakzulan di AS, dilansir dari laman Channel News Asia, Kamis (3/10).
"Presiden Trump menghubungi seorang kolega dengan permintaan untuk menyelidiki kemungkinan korupsi terkait dengan anggota-anggota pemerintahan sebelumnya. Setiap kepala negara harus melakukan hal yang sama."
"Mereka telah mencari alasan apa pun untuk menyerang Presiden Trump. Sekarang ini Ukraina," tambah Putin.
Putin juga menyoroti Laporan Mueller, yang menyimpulkan bahwa Rusia mencoba mengintervensi pemilu 2016 untuk kepentingan Partai Republikan, tetapi tidak membuat bukti kolusi antara kubu Trump dan Moskow.
"Dia tidak menemukan bukti bahwa kita berkolusi dengan Trump di masa lalu, tetapi mengatakan ada risiko kita mungkin melakukannya di masa depan. Entah hal itu bisa disebut lucu atau menyedihkan," kata Putin.
Ditanya apakah Rusia akan mencoba ikut campur dalam pemilihan presiden AS tahun 2020, Putin bercanda, "Saya akan membiarkan itu menjadi rahasia - ya! Kami benar-benar akan merahasiakannya. Jangan beritahu siapa pun."
Gedung Putih pekan lalu merilis transkrip panggilan musim panas ini antara Trump dan Zelensky.
Transkrip tersebut menunjukkan bahwa Trump meminta Zelensky untuk menyelidiki saingan Demokrat, Joe Biden, dan Demokrat sedang menyelidiki apakah Trump menggunakan paket bantuan Amerika Serikat ke Ukraina sebagai pertukaran.
Ukraina sedang berperang di wilayah timurnya melawan separatis yang didukung Rusia, yang pecah setelah pencaplokan Krimea oleh Moskow pada tahun 2014.[]
Tag: Donald Trump, Volodymyr Zelensky, Vladimir Putin
Sumber: akurat.co
0 komentar:
Posting Komentar