Situs Blog Berita, Ya Blogger Berita Indonesia.

Senin, 14 Oktober 2019

6 Kasus Menggemparkan Anak Kecil Bunuh Diri, Ada yang Masih Berusia 6 Tahun!

Jamel Myles (kiri), Samantha Kuberski (tengah), dan Aaron Dugmore (kanan) | ISTIMEWA
Sekitar pekan lalu, warga Indonesia dikejutkan oleh berita kasus bunuh diri yang dilakukan oleh seorang anak kelas 5 Sekolah Dasar (SD) di Temanggung, Jawa Tengah. Korban yang berinisial HAN (12) dilaporkan gantung diri dan meninggalkan sebuah surat yang berisi kekecewaannya pada sang bibi.
Meskipun masih banyak pertanyaan bagaimana seorang anak kecil bisa berpikiran untuk bunuh diri, tetapi nyatanya kasus semacam itu kerap terjadi di berbagai negara. Bahkan, banyak kasus di mana anak kecil yang lebih muda dari HAN nekat melompat dari gedung atau gantung diri justru karena berkonflik dengan orang-orang terdekatnya.
1. Kasus Jamel Myles (9 tahun)
5280
Agustus 2018 lalu, berbagai media asing mengulas bagaimana Jamel Myles, seorang siswa yang baru masuk bangku kelas empat SD nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Ironisnya, keluarga menduga kuat kasus bunuh diri tersebut dilatarbelakangi lantaran Jamel dibully oleh teman-temannya sendiri.
Pasalnya, sebelum gantung diri, siswa asal Colorado, Amerika Serikat (AS) ini mengaku mengalami kekhawatiran lantaran ia merasa bahwa dia adalah seorang gay. Sebelum tewas, Jamel pun menuturkan bahwa ia ingin lebih terbuka dengan teman-teman sekolahnya.
Namun, setelah empat hari memulai kelas barunya, Jamel justru mengakhiri hidupnya sendiri. Alasan bunuh diri karena rundungan makin kuat setelah ibunya mengetahui bahwa Jamel pernah bercerita kepada kakaknya tentang bagaimana anak-anak lain di sekolah tidak ingin berteman dengannya dan justru ingin dia mati. Bully-an tersebut diterima Jamel hanya lantaran ia berbeda dan mengatakan dengan terus terang bahwa dia adalah seorang gay.
2. Kasus Jun Jun (10 tahun)
DailyMail
Tidak hanya menggemparkan negara asalnya, China, kasus bunuh diri Jun Jun pada November 2013 lalu juga membuat warga negara lain syok. Pasalnya, anak kelas 5 SD tewas ini setelah melompat dari lantai 30 di gedung apartemen milik keluarganya. Tragisnya, alasan Jun Jun nekat terjun adalah karena perintah dari gurunya.
Dari berbagai pemberitaan, sebelum mendarat di atas mobil dan tewas, Jun Jun diminta gurunya untuk menulis surat permintaan maaf dengan jumlah mencapai seribu karakter. Hukuman dengan dalih disiplin tersebut harus dilakukan Jun Jun karena kedapatan berbicara saat ada sebuah kompetisi membaca di kelasnya.
Namun, dalam instruksi tersebut, guru Jun Jun menyuruhnya untuk melompat dari gedung jika tidak bisa menuntaskan hukumannya. Dengan menulis pesan terakhir berbunyi, "Guru, saya sudah tidak sanggup lagi," dalam bukunya, siswa Huarun School tersebut lantas memilih 'hukuman lainnya' dengan melemparkan dirinya sendiri dari gedung.
3. Kasus Evan Ziemniak (12 tahun)
DailyMail
Hampir sama dengan Jamel Myles, kasus bunuh diri Evan juga dilatarbelakangi karena adanya perundungan. Pasalnya, sebelum ditemukan gantung diri pada Maret 2016 silam, Evan sempat bercerita pada neneknya bahwa ia kerap didorong dan ditusuk dengan menggunakan pensil oleh teman-teman sekolahnya, khususnya pada saat berada di bus sekolah.
Ironisnya, kasus bunuh diri yang dilakukan siswa asal Pennsylvania, AS tersebut terjadi hanya berselang sebulan setelah sekolahnya mengeluarkan program anti-bullying. Nenek Evan pun sangat menyayangkan insiden yang merenggut cucunya tersebut lantaran ia adalah anak yang periang dan tidak mengalami masalah apa-apa di dalam keluarganya.
4. Kasus Aaron Dugmore (9 tahun)
DailyMail
Sama seperti Evan Ziemniak, Aaron bunuh diri karena perundungan yang ia kerap terima dari teman-temannya. Namun bedanya, bocah asal Birmingham, Inggris ini dibully karena 'berkulit putih'. Diketahui pula, setidaknya selama berbulan-bulan sebelum kematiannya, Aaron kerap menerima makian dari geng anak-anak keturunan Asia di sekolahnya.
Bahkan, orang tua Aaron juga menuturkan bahwa anaknya tersebut pernah diancam menggunakan pisau plastik oleh teman Asianya, dan temannya tersebut mengatakan bahwa suatu saat ia akan ditusuk dengan menggunakan pisau sungguhan. Tidak hanya itu, Aaron juga diduga kuat mengalami paranoid lantaran ada teman Asianya yang berkata bahwa orang kulit putih harus mati.
Karena perundungan tersebut, Aaron pun sempat bercerita bahwa dia terpaksa harus sembunyi dari 'kelompok Asia' setiap saat jam makan siang. Akhirnya, Aaron nekat menggantung dirinya sendiri di kamarnya pada 11 Februari 2013.
5. Kasus bunuh diri bocah Singapura (11 tahun)
StraitTimes
Sudah bukan rahasia lagi jika banyak kasus bunuh diri yang dilakukan oleh anak-anak Asia, terutama India, China, dan Singapura karena masalah di sekolah. Salah satu kasus bunuh diri pelajar Asia yang paling menggemparkan pun terjadi pada Oktober 2016 lalu di Singapura.
Korban yang masih dirahasiakan identitasnya tersebut diketahui masih berada di bangku kelas 5 SD dan berusia 11 tahun. Korban diketahui bunuh diri dengan cara mengunci kamarnya dan kemudian lompat dari gedung lantai 17.
Motif bunuh diri terbilang mengangetkan lantaran anak lelaki tersebut merasa takut dipukuli orang tuanya karena gagal memenuhi target nilai untuk ujian mid-semester. Sebelumnya, korban dipaksa orang tuanya untuk mendapatkan minimum angka 70 untuk semua nilai mata pelajaran bahkan semenjak ia berada di bangku kelas 1. Namun, sayang, dalam ujian terakhir, korban gagal untuk pertama kalinya, dan hal tersebut diduga kuat telah mendorongnya untuk melakukan aksi bunuh diri.
6. Kasus Samantha Kuberski (6 tahun)
Batona
Dengan umur yang baru menginjak usia 6 tahun, Samantha lantas 'dinobatkan' menjadi orang termuda di dunia yang telah melakukan aksi bunuh diri. Samantha sendiri dilaporkan tewas setelah menggantung lehernya sendiri dengan menggunakan sebuah ikat pinggang yang ia pasang di tempat tidur.
Meskipun masih banyak perdebatan, tetapi pihak penyelidik menduga kuat Samantha tewas karena bunuh diri. Pasalnya, sebelum menggantung dirinya sendiri, gadis asal Oregon, AS tersebut diketahui terlibat pertengkaran dengan ibunya. Dugaan bunuh diri pun makin kuat lantaran sebelum beranjak ke kamarnya, Samantha sempat berteriak kepada keluarganya bahwa ia akan membunuh dirinya sendiri.
Tidak hanya itu, pihak kepolisian Oregon juga menyangsikan anak tersebut tewas karena kecelakaan karena sebelumnya keluarga Samantha telah mengedukasi tentang bahaya bermain dengan ikat pinggang kepada anak-anaknya.
Itulah 6 kasus bunuh diri yang dilakukan oleh anak-anak. Semoga tidak akan terulang lagi ya.
Tag: Bunuh Diri, Temanggung, Kekerasan Anak, Bully
Sumber: akurat.co
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Blog Archive