Presiden Amerika Serikat Donald Trump | SABC News
|
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan ia ingin bertemu dengan orang di balik tudingan yang mengarah pada dirinya.
"Seperti setiap orang Amerika, saya layak bertemu penuduh saya," tulis Trump via Twitter, dilansir dari laman New York Post, Senin (30/9).
"Khususnya ketika penuduh ini, yang disebut 'pelapor, mewakili percakapan yang sempurna dengan pemimpin asing dengan cara yang sama sekali tidak akurat dan curang," lanjut Trump.
Media New York Times mengidentifikasi bahwa orang yang ada di balik bocornya pembicaraan Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky adalah agen CIA. Trump mengatakan apa yang dilakukan oleh orang tersebut tidak patut.
Trump mengatakan bahwa 'penuduh' itu mendapat informasi mengenai pembicaraannya dengan Zelensky dari tangan kedua atau ketiga. Ia mengatakan akan berusaha mencari pihak-pihak yang terlibat.
"Saya ingin bertemu tidak hanya dengan penuduh saya, tetapi juga orang yang secara ilegal memberikan informasi ini, yang sebagian besar tidak benar, kepada 'pelapor'. Apakah orang ini sedang MEMATA-MATAI Presiden AS? Konsekuensi Besar!" tulisnya.
Menurut Whistleblower Protection Act yang disahkan oleh Kongres pada tahun 1998, membalas tindakan yang mengekspos pelanggaran hukum adalah ilegal di AS.
Bocornya pembicaraan Trump dengan Zelensky memicu penyelidikan pemakzulan yang diluncurkan oleh Partai Demokrat. Dalam pembicaraan tersebut, Trump meminta Zelensky agar membantu mengorek informasi soal Joe Biden dan putranya, Hunter.
Sebelum pembicaraan tersebut dilakukan, Trump memerintahkan untuk membekukan bantuan militer untuk Ukraina yang bernilai USD 400 juta (Rp5,6 triliun). Pembekuan itu disebut sebagai cara pertukaran untuk informasi yang ia minta kepada Zelensky.[]
Tag: Amerika Serikat, Donald Trump, Presiden Ukraina
Sumber: akurat.co
0 komentar:
Posting Komentar