Situs Blog Berita, Ya Blogger Berita Indonesia.

Jumat, 27 September 2019

Demo Mahasiswa dan Penunggangnya

Petugas kepolisian membubarkan para mahasiswa yang melakukan aksi demo dengan gas air mata dan water canon di depan Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019). Mahasiswa dari berbagai universitas ini melakukan aksi menyuarakan penolakan pengesahan RKUHP karena ada beberapa pasal yang dianggap kontroversial. | AKURAT.CO/Sopian
Kalau ada rencana demo dari kelompok pendukung salah satu peserta pilpres 2019, maka dapat dipastikan kepentingan politik demonstrasi akan tercoreng, kasihan para mahasiswa itu. Saat yang sama juga jadi terang-benderang siapa penunggang demonstrasi itu, siapa yang memanfaatkan gerakan mahasiswa untuk kepentingan politik kelompok dan golongannya.
Padahal para mahasiswa berdemo untuk mengingatkan elite politik nasional agar jangan berlaku seperti “pemilik negara”. Mereka minta para elite berlaku dan bertindak untuk kepentingan rakyat banyak. Sementara muara dari pendukung pilpres hanya melulu kekuasaan: ujungnya minta presiden mundur, presiden dan wakil presiden terpilih tidak dilantik, inilah penunggang demo sesungguhnya. Penumpang terang yang memanfaatkan kondisi untuk umbar kekecewaan atas kekalahan dan kontestasi demokrasi kemarin. 
Pilpres sudah selesai, pemenangnya sudah diputuskan oleh MK dan KPU. Presiden terpilih dan wapres terpilih sudah sah, tinggal pelantikan saja. Jika ada upaya-upaya untuk mengagalkan pelantikan, dapat dipastikan akan gagal. Itu karena sama sekali tidak ada celah, bahkan sekecil lobang jarumpun untuk menjadi jalan bagi yang kalah pilpres untuk menggantikan. Tidak ada cerita, mereka yang kalah dalam pemilu bisa duduk menggantikan yang menang.
Dalam konteks demo mahasiswa di tiga hari pertama jelas sekali dapat ditangkap, yang didemo adalah DPR dimana di sana bersatu partai-partai pengusung peserta pilpres 2019. Bahkan dalam hal yang dipersoalkan para mahasiswa, yakni Revisi UU KPK, sangat jelas baik partai kubu Prabowo dan pasti partai kubu Jokowi sama-sama sepakat merevisi, hal mana dianggap akan memperlemah KPK dan menyenangkan para koruptor.
Reaksi massal yang memunculkan gerakan luas para mahasiswa tak bisa dilepaskan dari proses cepatnya pengesahan revisi UU KPK ditambah rencana pengesahan beberapa UU lain yang dipandang kontroversial. Jika tidak didemo, bisa saja beberapa rancangan UU yang dianggap kontroversial itu akan diketuk palu dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Untung saja presiden menangkap keresahan itu dan meminta DPR menunda pengesahannya.
Terkait tuntutan utama agar presiden mengeluarkan Perppu UU KPK arah-arahnya sedang dipertimbangkan. Presiden telah bertemu dengan para tokoh, pimpinan ormas lintas agama dan rencananya dengan para mahasiswa sendiri, kita tinggal menunggu seperti apa kebijakan yang akan diambilnya nanti. Jika Perppu UU KPK terbit, saya meyakini demonstrasi akan selesai.
Demo mahasiswa akan selalu ada. Setiap era dan generasi punya ceritanya sendiri. Setap zaman akan membangun sejarahnya sendiri. Seharusnya para mantan mahasiswa yang dahulu, para zamannya pernah berdemo, harus membuka jalan, memberi jalur untuk para mahasiswa menyampaikan aspirasi. Tentu harus juga diedukasi untuk menghindari kerusakan fasilitas umum dan rusuh. Usia mereka saat berdemo, sama dengan usia para mantan aktivis itu saat berdemo dahulu. Merendahkan para mahasiswa dengan menganggap bodoh dan tidak menguasai materi, sesungguhnya adalah hinaan pada sejarahnya sendiri: memangnya Anda dulu pintar?
Kita berharap semua keramaian ini berakhir, apalagi kini ada mahasiswa yang wafat dan terluka. Seharusnya jangan sampai ada korban. Karena para mahasiswa itu, para pengunjuk rasa itu bukan kriminal apalagi musuh negara, mereka bukan target pukulan pentungan; mereka juga bukan target tembakan gas air mata apalagi senjata berpeluru, karena karet atau tajam sama saja peluru. Polisi yang sekarang adalah polisi hasil reformasi, berbeda dengan polisi era orde baru yang terdidik ala tentara. Kita senang melihat bagaimana polisi di Surabaya menghadapi para mahasiswa dengan alunan asmaul husna dan shalawatan, saat yang sama kita pedih melihat bagaimana senjata-senjata menembakan gas air mata, yang di malam hari tampak seperti sedang perang: mencekam!
Semoga semua pihak bisa menurunkan tensi. Ini negara kita bersama, para mahasiswa kini adalah calon pemimpin di masa mendatang, bahkan gedung parlemen yang kini mereka demo, pada waktunya mungkin akan jadi kantor mereka. Kita berharap banyak pada Bapak Presiden untuk dapat mengambil kebijakan yang tepat demi menjaga reformasi kita berjalan pada relnya. Jangan sampai reformasi dikorupsi, seperti tagar kekecewaan banyak aktivis yang jadi profil picture di akun media sosialnya.[]
Tag: Mahasiswa, Demonstrasi, DPR, RUU
Sumber: akurat.co
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Blog Archive