Tolak tambang | AKURAT.CO/Muhlis | Sumber Foto: akurat.co
|
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Tanoh Gayo demonstrasi menolak hadirnya tambang di Gayo, Aceh.
Dengan membawa poster dan pengeras suara, massa meminta pemerintah Aceh mencabut izin operasi perusahaan yang akan melakukan aktivitas penambangan emas di sejumlah desa di Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah.
"Kami mahasiswa Gayo di Medan dengan ini menyatakan sikap menolak beroperasinya tambang di Tanah Gayo," kata koordinator aksi Rifki Adrian di Tugu Pos Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (5/9/2019).
Menurut Rifki masyarakat Gayo menggantungkan hidup dari bertani kopi. Dengan hadirnya tambang emas di kawasan tersebut maka keberlangsungan tanaman kopi akan terancam.
"Masa depan kopi di Tanah Gayo akan terancam punah. Beroperasinya tambang akan mengancam kelestarian alam dan keberlangsungan tanaman kopi terbaik dunia itu," ujarnya.
Selain menolak kehadiran perusahaan tambang di dataran tinggi Aceh itu, massa mahasiswa juga mendesak pemerintah Aceh untuk mencabut izin operasional perusahaan tambang yang akan direncanakan beroperasi pada tahun 2020.
"Masyarakat Gayo tidak butuh tambang. Kami hidup dari kopi, besar di bawah pohon kopi dan berkuliah dari hasil kopi," kata Rifki.
Selain akan merusak tanaman kopi yang menjadi kebanggaan masyarakat Gayo dan Indonesia, lanjut Rifki, dampak kehadiran dari tambang diyakini akan merusak lingkungan di Kabupaten Aceh Tengah.
Dampak tersebut juga akan mengancam ketersediaan air dan pencemaran danau Lau Tawar di Aceh Tengah.
"Kalau tambang ini beroperasi, pastinya zat kimia akan mengalir di sungai sungai yang notabenenya sumber untuk tanaman kopi. Selain itu ancaman pencemaran akan merusak Danau Lau Tawar," kata dia. []
Tag: Kopi, Gayo, Aceh, Sumatera Utara, Mahasiswa
Sumber: akurat.co
0 komentar:
Posting Komentar