Situs Blog Berita, Ya Blogger Berita Indonesia.

Jumat, 27 September 2019

Pengamat Kritisi Langkah Jokowi Perintahkan Menristekdikti Redam Aksi Mahasiswa

Pengamat politik Univestitas Paramadina, Hendri Satrio dalam diskusi dengan topik 'Benarkah DPR Nggak Mau Dikritik?' di Cikini, Jakarta Pusat (17/2). | AKURAT.CO/Muslimin
Pengamat politik dari Lembaga Survei Kedai Kopi, Hendri Satrio mengkritisi sikap Presiden Joko Widodo yang menginstruksikan Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Muhammad Nasir untuk meredam aksi demo mahasiswa.
Menurutnya, meminta Menteri Pendidikan Tinggi untuk menghalang-halangi aksi mahasiswa melalui usaha menekan rektor bukan tindakan bijak. Seharusnya Jokowi membuka ruang dialog dengan mahasiswa.
"Yang harus dikasih masukan kepada pak Jokowi oleh para pembisik-pembisiknya itu kan soal demokrasi. Kalau Jokowi bertindak seperti saat itu Soeharto berpikiran meminta semua rektor untuk menghalang-halangi mahasiswa turun ke jalan. Ya Pak Jokowi nggak akan jadi Presiden,"katanya di Jakarta, (28/9/2019).
Menurutnya, jika para pembisik disekeliling Presiden Jokowi perlahan-lahan menutup dan tidak memberi ruang dialog. Sejatinya mereka menghalang-halangi kemajuan suatu negara. 
Menurut dosen Universitas Paramadina ini, sesunguhnya sejarah Indonesia ini berlanjutkan karena ada demokrasi. Sementara Jokowi juga salah satunya. Karena itu, Pemerintah harus memberi ruang dan mempersilahkan mahasiswa itu untuk menyampaikan aspirasinya.
"Dan cara-cara Pak jokowi kan sebtulnya bagus yang udah-udah dilakukan dengan berdialog. Maka berdialog lah pada para demonstran ini. dekatin aja mahasiwanya. Seru kok berdialog dengan mahasiswa,"pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir meminta mahasiswa agar penyampaian aspirasi dilakukan dengan upaya yang baik.
"Iya mengajak mahasiswa untuk dialog dengan baik. Tidak melakukan turun ke jalan, tapi kembali ke kampus masing-masing," kata Nasir ditemui di halaman Istana Negara Jakarta pada Kamis (26/9/2019).
Menurut Nasir, penyampaian kritik oleh mahasiswa dapat dilakukan tanpa tindakan anarkis dan jangan sampai menimbulkan gangguan ketertiban.
Dia mengatakan pemerintah pun terbuka dalam menerima kritikan dan usulan yang konstruktif.
Menristekdikti khawatir jika unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa ke lapangan berpotensi ditunggangi pihak tidak bertanggung jawab melalui provokasi.
"Mahasiswa dalam hal ini, dalam melakukan kritik saya persilakan tapi dengan cara yang baik karena dia orang akademik, orang yang punya intelektual yang baik," ujar Nasir.
Sejumlah mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi unjuk rasa pada Selasa (24/9) di depan gedung parlemen Jalan Gatot Subroto Jakarta.
Selain itu gelombang unjuk rasa oleh mahasiswa juga terjadi di beberapa daerah seperti Medan, Sumatera Utara, Semarang, Jawa Tengah, Yogyakarta, serta Surabaya dan Malang, Jawa Timur.
Mereka menolak RUU KUHP dan UU KPK.
[]
Tag: Jokowi, Mahasiswa, Rekor, Menristekdikti, Hendri Stario, RKUHP
Sumber: akurat.co
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Blog Archive