![]() |
Genosida Armenia | BBC
|
Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (AS) telah memberikan suara sangat mendukung mengakui pembunuhan massal orang-orang Armenia oleh Turki Ottoman selama Perang Dunia I sebagai kejahatan genosida. Isu ini muncul di tengah meruncingnya hubungan AS dengan Turki.
Resolusi parlemen itu mendapat dukungan dengan perolehan suara 405 banding 11.
"Parlemen baru saja memilih untuk mengakui Genosida Armenia, pemungutan suara yang saya perjuangkan selama 19 tahun untuk memungkinkan, bahwa puluhan ribu konstituen Armenia-Amerika. Saya telah menunggu puluhan tahun untuk melihat. Kami tidak akan menjadi pihak untuk penyangkalan genosida. Kami tidak akan diam. Kami tidak akan pernah lupa," kata Ketua Komite Intelijen Parlemen Adam Schiff, dilansir dari laman BBC, Rabu (30/10).
Namun, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan resolusi tersebut hanyalah upaya balas dendam AS atas serangan Turki di Suriah utara. Ia mengatakan resolusi tersebut tidak sah.
"Mereka yang proyeknya frustrasi berubah menjadi resolusi kuno. Mereka yang meyakini dapat membalas dendam dengan cara ini salah besar. Keputusan memalukan dari mereka yang mengeksploitasi sejarah dalam politik adalah sesuatu yang tidak sah bagi pemerintah dan rakyat kita (Turki)," kata Mevlut.
Turki menyangkal ada kampanye sistematis untuk membantai warga Armenia sebagai kelompok etnis selama Perang Dunia Pertama.
Ada kesepakatan umum bahwa ratusan ribu warga Armenia tewas ketika Turki Utsmaniyah mendeportasi mereka secara massal dari Anatolia timur ke padang pasir Suriah dan di tempat lain pada 1915-16. Mereka terbunuh atau mati karena kelaparan atau penyakit.
Jumlah total orang Armenia yang tewas masih diperdebatkan. Orang Armenia mengatakan 1,5 juta orang meninggal. Republik Turki memperkirakan totalnya adalah 300 ribu. Menurut Asosiasi Internasional Sarjana Genosida (IAGS), jumlah korban tewas 'lebih dari satu juta'.
Tag: Amerika Serikat, Turki, Perang Dunia I, Genosida
Sumber: akurat.co
0 komentar:
Posting Komentar