Pemerintah Jepang menyediakan dana USD 6,5 juta (Rp92 miliar) untuk membantu wilayah yang terkena dampak Topan Hagibis. Topan ini menerjang Jepang pada Sabtu (12/10) membawa angin kencang dan hujan lebat hingga memicu tanah longsor dan banjir. Hingga Rabu (16/10) siang, tercatat 74 orang tewas dan puluhan orang lainnya masih hilang.
Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe, menyatakan pemerintahannya menawarkan Rp92 miliar untuk membantu wilayah yang diterjang badai. Uang itu sebagian besar berasal dari cadangan dana darurat. Tokyo juga akan membayar subsidi untuk lebih dari 300 wilayah yang terkena bencana.
“Pemerintah akan bersatu mengatasi masalah untuk mendukung para korban, sehingga mereka dapat kembali ke kehidupan normal secepat mungkin,” papar Abe, dilansir CNA.
“Lebih dari 10.000 keluarga masih mengalami pemadaman listrik dan lebih dari 110.000 rumah tangga tak mendapatkan aliran air,” ungkap juru bicara pemerintah Jepang Yoshihide Suga.
“Hari ini, juga, tim penyelamat melakukan berbagai upaya dalam aktivitas pencarian dan penyelamatan. Karena hujan lebat yang kita alami, ketinggian air meningkat di sungai dan ada beberapa lokasi yang terendam lumpur,” papar Suga.
Tayangan televisi menunjukkan warga kembali ke rumah yang dipenuhi lumpur. Tim penyelamat menyisir lereng bukit untuk mencari keluarga yang hilang setelah tanah longsor.
Selain itu, tanggul sungai jebol di sekitar 80 lokasi di sepanjang 55 sungai di wilayah itu. Otoritas masih terus melakukan penilaian kerusakan akibat badai.
Di sisi lain, layanan kereta lokal kembali beroperasi secara bertahap tapi beberapa kereta Shinkansen masih berhenti beroperasi di Nagano dan Niigata, pusat Jepang.
Tag: Jepang, Shinzo Abe, Topan Hagibis
Sumber: akurat.co
0 komentar:
Posting Komentar