Situs Blog Berita, Ya Blogger Berita Indonesia.

Senin, 16 Desember 2019

Pasang Tarif Lebih Murah, Driver Grab dan Gojek Segel Kantor Maxim Solo

Driver Gojek dan Grab kompak melakukan aksi demonstrasi dan menyegel kantor Maxim Solo di Jalan RM Sangaji, Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Jawa Tengah, Senin (16/12/2019). | AKURAT.CO/Putri Wijayanti
Ratusan Driver Gojek dan Grab mendemo Kantor Maxim Solo di Jalan RM Sangaji, Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Jawa Tengah, Senin (16/12/2019). Mereka menuntut agar manajemen transportasi online itu menyamakan tarif biaya jasa minimal sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 12 Tahun 2019.
Sebelum menggelar aksi, sebelumnya para driver berkumpul di Lapangan Kartapuran, Jayengan, Serengan, pukul 09.00 WIB. Kemudian mereka berkonvoi menuju Kantor Maxim Solo.
Mengenakan atribut masing-masing, seperti jaket, para driver ini memadati halaman Kantor Maxim Solo serta Jalan RM Sangaji. Tak lupa mereka juga membawa beberapa spanduk, di antaranya bertuliskan "Langgar Permenhub =  Melawan", "Menolak Tarif Murah Maxim Tidak Sesuai Permenhub No.12 Tahun 2019" serta spanduk-spanduk lainnya.
Selama aksi berlangsung tak sedikit driver yang berteriak meminta Maxim ditutup. Pasalnya, keberadaan mereka mematikan para drivel ojol aplikasi lainnya yang mematuhi Permenhub.
Selama ini, baik Grab maupun Gojek memang menggunakan biaya jasa minimal Rp7 ribu hingga Rp10 ribu untuk jarak tempuh 4 kilometer pertama. Di sisi lain, Maxim hanya mengenakan tarif Rp2 ribu untuk 1 kilometer pertama dan akan bertambah Rp1.000 per 500 meter jarak yang ditempuh. Sehingga meski tarif akhirnya sama, namun iming-iming tarif awal yang murah membuat banyak pelanggan dua aplikasi sebelumnya pindah menggunakan Maxim.
"Penurunannya hingga 80 persen. Yang paling kerasa ya teman-teman ojol yang biasa narik di sekolah-sekolah. Biasanya mereka sehari bisa 10 sampai 15 kali order, semenjak ada Maxim, mereka baru dapat order sekali padahal driver Maxim sudah dapat 10 kali. Ya kami tidak menyalahkan pelanggan, mereka punya hak memilih. Makanya kami aksinya di Kantor Maxim Solo selaku operator," ujar Bambang Wijanarko, Penanggung Jawab Aksi.
Driver Grab dan Gojek Segel Kantor Maxim Solo. AKURAT.CO/Putri Wijayanti
Setelah beberapa saat menggelar aksi, dengan dimediasi pihak kepolisan sejumlah perwakilan driver pun berdialog dengan manajemen Maxim Solo. Awalnya audensi berjalan dengan alot. Namun akhirnya kedua belah pihak menemui kata sepakat. Salah satunya menutup Kantor Maxim Solo dan memberikan kesempatan manajemen untuk menyamakan biaya jasa minimal dalam kurun waktu tiga hari ke depan.
"Kalau dalam waktu tiga hari belum juga disamakan tarifnya. Maka baik kantor maupun operasional dan aplikasinya juga harus ditutup," ujarnya.
Ia menambahkan, kenapa memberikan waktu tiga hari, karena mempertimbangkan driver Maxim yang juga mencari nafkah seperti mereka.
"Makanya kita nuntut agar PT Maxim menyamakan tarif jasa minimalnya, jangan berlaku tidak adil. Karena kami juga menjaga. Kalau bicara hukum rimba sudah sejak awal Maxim habis, tapi kita masih mempertimbangkan nasib para drivernya," tandasnya.
Ia pun menegaskan para driver masih mempersilahkan driver Maxim mengambil orderan selama tiga hari ini. Hanya saja mereka tidak menjamin keamanan para driver. "Karena itukan bukan wewenang kita," imbuhnya.
Sementara itu, Penanggungjawab Kantor Maxim Solo, Arif Yudha mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat berwenang, dalam hal ini Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo.
"Kami dari awal selalu berkoordinasi dengan aparat yang berwenang jadi aspirasi dari teman-teman hari ini pasti akan kami bawa ke aparat yang berwenang dalam hal ini Dishub. Biar mereka yang memutuskan, kita siap mengikuti arahan dari Dishub," ujarnya.
Sementara itu, setelah audensi, Kantor Maxim Solo langsung ditutup dan disegel oleh para driver.
Sumber: akurat.co
Share:

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com