Situs Blog Berita, Ya Blogger Berita Indonesia.

Senin, 30 Desember 2019

Otoritas Irak Kecam Serangan AS ke Basis Kataib Hezbollah

Pangkalan Kataib Hezbollah di Irak barat yang digempur oleh AS | REUTERS
Perdana Menteri Irak Adel Abdel Mahdi mengecam serangan Amerika Serikat ke basis Kataib Hezbollah, milisi yang didukung Iran. Menurut Mahdi, tindakan Amerika Serikat adalah bentuk pelanggaran terhadap kedaulatan Irak. Ia juga menegaskan akan meninjau kembali hubungan Irak dengan negeri adidaya tersebut.

"Perdana menteri menggambarkan serangan Amerika terhadap pasukan bersenjata Irak sebagai serangan kejam yang tidak dapat diterima yang akan memiliki konsekuensi berbahaya," kata pernyataan yang dikeluarkan kantor perdana menteri, dilansir dari laman BBC, Selasa (31/12).

"Pasukan Amerika bertindak berdasarkan prioritas politik mereka, bukan prioritas rakyat Irak. Serangan itu memaksa Irak untuk meninjau kembali hubungan dan keamanannya, kerangka kerja politik dan hukum untuk melindungi kedaulatannya", tambah pemerintah.

Kementerian Luar Negeri Irak juga memanggil duta besar Amerika Serikat di Baghdad.

"Kami juga menekankan bahwa Irak adalah negara merdeka, bahwa keamanan internalnya adalah prioritas dan tidak akan membiarkan Irak menjadi medan perang, sebuah jalan untuk melakukan serangan, atau tempat yang akan digunakan untuk membahayakan negara tetangga negara," kata Kemenlu Irak.

Menanggapi kecaman tersebut, Amerika Serikat mengatakan bahwa serangan itu dilancarkan karena Irak gagal melindungi kepentingan Amerika Serikat.

"Kami telah memperingatkan pemerintah Irak berkali-kali, dan kami telah berbagi informasi dengan mereka untuk mencoba bekerja dengan mereka guna melaksanakan tanggung jawab mereka untuk melindungi kami sebagai tamu undangan," kata seorang pejabat senior departemen luar negeri Amerika Serikat.

Beberapa serangan dalam beberapa pekan terakhir menargetkan pangkalan Irak di mana orang Amerika berada. Amerika Serikat mengatakan serangan-serangan itu dilancarkan oleh faksi pro-Iran. Serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat pada hari Minggu (29/12) adalah respons atas tewasnya kontraktor Amerika Serikat.

Amerika Serikat mengincar gudang senjata, pusat komando, dan pusat kontrol milik Kataib Hezbollah.

Kataib Hezbollah (Brigade Partai Allah) adalah milisi Syiah Irak kuat yang menerima dukungan keuangan dan militer dari Iran. Sejak 2009, Amerika Serikat telah menetapkan kelompok itu sebagai organisasi teroris, menuduh mereka mengancam perdamaian dan stabilitas Irak. Pengaruh Iran atas urusan internal Irak terus berkembang sejak penggulingan Saddam Hussein.
Sumber: akurat.co
Share:

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com