![]() |
Menteri Pendidikan Italia Lorenzo Fioramonti memutuskan mundur dari jabatannya karena anggaran pendidikan yang disetujui Parlemen kurang dari usulannya | Spiegel Online
|
Menteri Pendidikan Italia Lorenzo Fioramonti dikabarkan telah mengundurkan diri pada Senin (23/12). Padahal, ia baru 3 bulan menjabat. Alasan pengunduran dirinya pun cukup unik. Ia kecewa pada Parlemen yang tak menyetujui anggaran pendidikan yang diajukannya.
Fioramonti merupakan sosok menteri yang cukup menarik perhatian meski baru seumur jagung menjabat. Pasalnya, ia berani mengusulkan kenaikan pajak demi meningkatkan anggaran pendidikan. Selain itu, ia merupakan sosok pendukung 'kebijakan hijau' yang mengusulkan adanya pelajaran perubahan iklim. Tak tanggung-tanggung, para siswa disuruh membolos sekolah demi mengikuti demonstrasi antiperubahan iklim yang dipelopori Greta Thunberg.
Berikut 4 faktanya:
1. Seorang penulis sekaligus akademisi
2. Minta tambahan anggaran pendidikan 3 miliar euro
Terjun ke poltik sejak 2018, Fioramonti didapuk sebagai menteri pendidikan pada September 2019. Tak tanggung-tanggung, ia meminta anggaran pendidikan ditambah hingga 3 miliar euro (Rp46,6 triliun) untuk kementeriannya. Bahkan, ia mengajukan pajak baru untuk tiket pesawat terbang, plastik, dan produk makanan tinggi gula demi meningkatkan dana pendidikan. Sontak usulannya ini panen kritik yang berdalih pajak yang ditanggung warga Italia sudah terlalu tinggi.
3. Usulkan pelajaran perubahan iklim
Begitu dilantik sebagai menteri, Fioramonti ingin Italia menjadi negara pertama yang menerapkan pelajaran perubahan iklim dan pengembangan berkelanjutan di sekolah. Pelajaran itu rencananya mulai diterapkan ke kurikulum pada September 2020 usai libur musim panas. Jadi, pelajaran itu akan diterapkan satu jam perminggu atau 33 jam dalam satu tahun kurikulum.
Tak hanya itu, ia juga pernah menyuruh para siswa membolos sekolah pada September. Namun, tak sekadar membolos, mereka harus mengikuti demonstrasi pencegahan perubahan iklim yang dipelopori Greta Thunberg, 'Jumat untuk Masa Depan'.
4. Mundur karena usulan anggaran pendidikannya tak disetujui
Pada awal pelantikannya, ayah 2 putra ini sesumbar akan mundur dari jabatannya kalau anggaran yang diusulkannya tak dipenuhi. Pada Senin (23/12) Parlemen menetapkan anggaran pendidikan kurang dari keinginannya, yaitu hanya ditambah 2 miliar euro (Rp31 triliun). Italia memang dikenal sebagai salah satu negara maju dengan anggaran pendidikan tergolong rendah. Mereka hanya mengalokasikan 2,8 persen dari Produk Domestik Brutonya untuk sekolah dan universitas. Tak main-main dengan ucapannya, Fioramonti mengirim surat pengunduran dirinya kepada Perdana Menteri Giuseppe Conte di hari yang sama dengan penetapan anggaran oleh parlemen.
Masih belum jelas apakah pengunduran diri Fioramonti bakal memengaruhi rencana penerapan pelajaran perubahan iklim. Selain itu, pengunduran dirinya menjadi pukulan telak bagi aliansi pemerintah, meski tidak berpengaruh secara luas. Fioramonti pun diperkirakan akan meninggalkan Partai Gerakan Bintang Lima, partai yang menguasai pemerintah sekarang, dan membentuk partai independen yang tetap akan mendukung pemerintah.
Sumber: akurat.co
0 komentar:
Posting Komentar