![]() |
Direktur Kepatuhan bank bjb, Agus Mulyana memegang penghargaan TOP GRC
Pengelolaan risiko yang baik menjadi salah satu hal yang harus diterapkan dalam setiap unit usaha bisnis. Peran manajemen risiko yang lebih banyak berada di balik layar ini tak terlihat. Namun demikian, fungsinya terlalu sering dianggap sepeleh. Bak menggali untuk menutup lubang, tanpa risiko yang terkelola dengan baik, penetrasi usaha yang dilakukan tak akan menjadi apa-apa.
Bank bjb menyadari betul signifikansi yang dimainkan pengelolaan risiko usaha ini. Fungsinya yakni untuk membangun dasar analisus yang kuat sehingga berbagai langkah pengambilan keputusan usaha yang dijalankan perbankan bisa terhindar dari risiko merugikan bahkan mendorong ekspansi keuntungan pada level optimal.
Pola Manajemen risiko yang diterapkan bank bjb selama ini berhasil memberi rasa aman sekaligus menunjang pertumbuhan perusahaan. Hal tersebut bisa dilihat dari kualitas kredit bank bjb yang berhasil dijaga dengan baik, misalnya.
Catatan perseroaan pada Semester | 2019 rasio non performing loam (NPL) bank bjb terjaga di level 1,7% lebih baik dibanding rasio NPL industri perbankan per Mei 2019 sebesar 2,61%. Sementara rasio Net Interest Margin (NIM) bank bjb berada pada level 5,7% yang berarti berada diatas rata-rata rasio NIM industri perbankan yang mencapai 4,9%.
Sedangkan dari segi kinerja, tercatat total aset bank bjb berhasil tumbuh 6,4% year on year (yoy) menjadi sebesar Rp120,7 Triliun. Pertumbuhan aset ini didukung oleh penghimpunan DPK sebesar Rp95,1 Triliun atau tumbuh sekitar 8,2% yoy.
Dari catatan mentereng diatas diakui oleh berbagai pihak kompeten, diantarannya Top Business, Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), Indonesia Risk Management Professional Association (IRMAPA), Institute Compliance Professional Indonesia ( ICoPI), dan Asia Business Research Center, yang saling bekerjasama memberikan Penghargaaan TOP GRC (Governance, Risk & Compliance) 2019.
Dalam hajat tersebut, pantas bila bank bjb mendapat penghargaan TOP GRC 2019 #4 Stars. Bank bjb dinilai telah menerapkan manajemen risiko dan kepatuhan sangat baik. Penghargaan ini dinilai dari tiga aspek utama yaitu, sistem, infrastruktur, dan implementasi tata kelola perusahaan.
Dewan juri menilai sistem, infrastruktur, dan implementasi tata kelola perusahaan yang baik (GCG), manajemen risiko dan manajemen kepatuhan perusahaan, berada di tingkat yang sangat baik sehingga dapat mendukung peningkatan kinerja bisnis perusahaan yang berkelanjutan. Direktur kepatuhan bank bjb, Agus Mulyana juga didapuk sebagai The Most Committed GRC Leader 2019 dalam ajang ini.
Top GRC adalaha kegiatan pembelajaran bersama tentang governance, risk and comlpiance sekaligus apresiasi terhadap perusahaan yang dinilai telah menerapkan GRC dengan baik dalam perusahaan mereka. Bank BJBsendiri selalu menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik alias Good Corporate Governance dalam setiap langkah usahanya. Penerapan sistem tata kelola ini merupakan salah satu upaya perusahaan untuk menghindari potensi fraud yang merugikan berbagai pihak dari beragam aspek. CGC bank bjb telah terbukti bekerja dengan baik dan beberapa kali membuat perbankan diganjar penghargaan, tak terkecuali dari lembaga antirasuah Komisi Pembrantasan Korupsi.
Sumber: ayobandung.com
|
0 komentar:
Posting Komentar