![]() |
Suporter Timnas Iran meminta agar para wanita diperbolehkan masuk ke dalam stadion saat ajang Piala Dunia Rusia 2018. | GETTY/Lukasz Laskowski
|
Wanita asal Iran, Sahar Khodayari, harus merenggang nyawa akibat aksi nekatnya yang membakar diri. Pasalnya, ia takut dipenjara setelah ketahuan hendak menyaksikan sepakbola secara langsung di stadion.
Sebagaimana dilansir BBC, kejadian bermula ketika Khodayari ingin menyaksikan tim favoritnya, Esteghlal, yang menjamu Al Ain di pertandingan kedua Grup C Liga Champions Asia 2019, pada Maret lalu.
Wanita berusia 29 tahun itu dikabarkan menyamar menjadi pria dengan menggunakan rambut palsu dan atribut serba biru. Namun, wanita yang sempat dikenal dengan sebutan Blue Girl (Gadis Biru) itu ketahuan oleh pihak kepolisian setempat saat hendak memasuki Stadion Azadi, Teheran, Iran.
Kaum hawa memang tidak diizinkan menyaksikan langsung ke stadion untuk menonton pertandingan pria sejak diterapkan Revolusi Islam, pada 1981 silam. Wanita dilarang ke stadion karena tidak dibenarkan untuk melihat aurat pria.
Our dear Sahar burnt herself to death, when she was charged to 6 month in jail for ... going to the stadium to support her #Esteghlal.— Esteghlal (@EsteghlalFC_En) September 9, 2019
She supported us despite the politics made it illegal for her, but what we do can do to support her? ABSOLUTELY NOTHING.
We are cowards. pic.twitter.com/VTKKa0jvIN
Khodayari akhirnya ditahan selama tiga hari. Sebelum akhirnya, ia dibebaskan dengan jaminan dan menunggu selama enam bulan untuk menjalani persidangan.
Setelah itu, persidangan Khodayari sempat ditunda. Sang hakim dikabarkan punya keperluan mendadak dengan keluarganya.
Tak lama kemudian, ia sempat kembali ke pengadilan untuk mengambil telepon genggam miliknya yang disita. Saat itu, Khodayari mendengar bahwa dirinya terancam dijebloskan ke dalam penjara selama enam bulan hingga dua tahun akibat perbuatannya oleh Pengadilan Revolusi di Teheran, Iran.
Pernyataan tersebut membuat Khodayari stres dan akhirnya memutuskan untuk membakar dirinya sendiri di depan gedung pengadilan, pada 2 September lalu. Ia pun dikabarkan telah meninggal dunia di sebuah rumah sakit di ibu kota Iran karena sebagian besar tubuhnya menderita luka bakar, pada Senin (9/9) lalu waktu setempat.
Induk sepakbola dunia, FIFA, tak tinggal diam mendengar kabar tersebut. FIFA menekan Iran untuk memperbolehkan wanita masuk ke dalam stadion.
"FIFA menyampaikan duka cita kepada keluarga dan teman-teman Sahar dan menekankan lagi pentingnya seruan kami kepada pihak berwenang Iran untuk menjamin kemerdekaan dan keamanan perempuan yang terlibat dalam hal ini untuk mengakhiri larangan perempuan masuk ke dalam stadion," tulis pernyataan resmi FIFA sebagaimana dilansir dari BBC.
Atas kejadian tersebut, warga Iran juga mulai melakukan kampanye di media sosial agar negaranya dilarang tampil dikompetisi Internasional. Hal tersebut sebagai salah satu cara untuk menghentikan campur tangan Iran dalam dunia olahraga.[]
Tag: Iran, Sahar Khodayari, Revolusi Islam, Blue Girl, Esteghlal
Sumber: akurat.co
0 komentar:
Posting Komentar