 |
Bernard Preynat tengah diadili atas pelecehan seksual kepada puluhan anak yang ia lakukan pada tahun 1970-1990an | Reuters/Emmanuel Foudrot
|
Seorang Pendeta asal Prancis dipenjara 5 tahun atas kekerasan seksual terhadap puluhan anak. Hukuman itu lebih ringan dari tuntutan jaksa yang meminta 8 tahun penjara.
Pria bernama Bernard Preynat (74) mengaku melakukannya saat menjadi pembina pramuka di Lyon. Aksinya berlangsung pada tahun 1971, 1980-an, dan awal 1991.
Preynat melakukan kekerasan seksual terhadap setidaknya 80 anak laki-laki yang pada saat itu berusia 7-15 tahun. Sepuluh dari korbannya bersaksi di persidangannya.
Selama persidangan, dia mengatakan bahwa dia tidak mengerti seberapa serius kejahatannya.
"Butuh waktu bagi saya untuk mengetahui bahwa itu salah dan dikutuk mengingat usia anak-anak," katanya pada Januari, dilansir dari laman BBC, Selasa (17/3).
Juli lalu, Preynat dipecat-dicopot dari status kependetaannya-setelah pengadilan gereja memutuskan bahwa dia telah melakukan tindakan kriminal.
Selain Preynat, pemuka agama yang terlibat adalah Philippe Barbarin yang merupakan atasan Preynatt. Perwakilan korban menuduh Barbarin menutupi tindakan Preynat.
Barbarin, yang menjadi uskup agung Lyon pada 2002, awalnya dijatuhi hukuman enam bulan pada Maret 2019 karena tidak melaporkan kejahatan Preynat. Namun, hukuman ini dibatalkan oleh pengadilan banding pada Januari.
Pada saat itu pengacara Barbarin mengatakan bahwa kliennya tidak pernah bermaksud menghalangi keadilan atau menutupi kasus.
Barbarin telah mengakui bahwa dia tahu desas-desus tentang Preynat sejak 2010, tetapi bahwa dia baru benar-benar percaya setelah percakapan dengan seorang korban pada tahun 2014. Dia kemudian memberi tahu Vatikan tentang tuduhan itu dan meminta Preynat dicopot, tetapi Barbarin sendiri tidak pernah memberi tahu polisi.
Tuduhan itu kemudian dipublikasikan pada tahun 2015. Paus Francis menerima pengunduran diri Barbarin di awal bulan ini.
Sumber: akurat.co
0 komentar:
Posting Komentar