Wawa, siswi SMPN 254, Jakarta Selatan, terpaksa harus belajar di rumah lantaran sekolahnya diwajibkan mengikuti aturan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, demi mencegah penyebaran Virus Corona atau COVID-19 selama 14 hari ke depan.
Ia menceritakan, selama masa 14 hari ke depan, sekolahnya tetap memberikan siswa-siswinya tugas agar mereka tetap belajar dan mengerjakan sebagian tugas yang telah diberikan di rumah.
"Jadi dari jam 7.00 pagi sampe jam 14.00 siang (belajarnya). Istirahat kaya biasa jam 9.40 sampe jam 10.00," kata Wawa kepada AKURAT.CO, Selasa (17/3/2020).
Wawa menjelaskan, pembagian tugas itu dilakukan melalui grup WhatsApp yang sudah dibuat oleh wali kelasnya. Jika sudah selesai tugas tersebut kemudian dikirim secara personal chat ke Ibu/Bapak gurunya, agar tidak dicontek oleh teman lainnya.
Selain itu, Wawa juga menyebut dalam sehari ia bisa mengerjakan empat hingga lima tugas, sesuai dengan mata pelajarannya.
"Iya tergantung mata pelajaran. Jadi kalau dikasih tugas via grup, jawabannya dipersonal ke gurunya gitu, biar enggak dicontek," ucapnya.
Tak hanya melalui grup whatsapp, gurunya juga memberikan tugas melalui aplikasi 'Google Classroom'. Jika muridnya masih belum mengerti, maka gurunya memberikan link atau video guna memudahkan siswa-siswinya dalam mengerjakan tugas.
"Nanti gurunya ngasih link untuk mengikuti cara belajarnya, video dari youtube. Terus ada aplikasi Google Classroom. Itu buat kalau guru ngasih tugas begitu terus kita ngasih tugasnya juga begitu," ungkapnya.
Meski kegiatan belajar mengajar di rumah tersebut baru berjalan selama dua hari, Wawa mengaku sangat bosan. Karena, ketika dirinya tidak mengerti dengan tugas tersebut, ia kesusahan untuk bertanya langsung kepada sang Guru. Namun Wawa menyerahkan ketentuan libur tersebut terhadap sekolahnya.
"Iya ada (bosennya), kaya yang biasa belajar bareng-bareng, ini sendiri. Kalau kita ga bisa susah nanyanya. Karena gurunya juga kadang cepat balesnya, kadang lama," tuturnya.
Ia menceritakan, selama masa 14 hari ke depan, sekolahnya tetap memberikan siswa-siswinya tugas agar mereka tetap belajar dan mengerjakan sebagian tugas yang telah diberikan di rumah.
"Jadi dari jam 7.00 pagi sampe jam 14.00 siang (belajarnya). Istirahat kaya biasa jam 9.40 sampe jam 10.00," kata Wawa kepada AKURAT.CO, Selasa (17/3/2020).
Wawa menjelaskan, pembagian tugas itu dilakukan melalui grup WhatsApp yang sudah dibuat oleh wali kelasnya. Jika sudah selesai tugas tersebut kemudian dikirim secara personal chat ke Ibu/Bapak gurunya, agar tidak dicontek oleh teman lainnya.
Selain itu, Wawa juga menyebut dalam sehari ia bisa mengerjakan empat hingga lima tugas, sesuai dengan mata pelajarannya.
"Iya tergantung mata pelajaran. Jadi kalau dikasih tugas via grup, jawabannya dipersonal ke gurunya gitu, biar enggak dicontek," ucapnya.
Tak hanya melalui grup whatsapp, gurunya juga memberikan tugas melalui aplikasi 'Google Classroom'. Jika muridnya masih belum mengerti, maka gurunya memberikan link atau video guna memudahkan siswa-siswinya dalam mengerjakan tugas.
"Nanti gurunya ngasih link untuk mengikuti cara belajarnya, video dari youtube. Terus ada aplikasi Google Classroom. Itu buat kalau guru ngasih tugas begitu terus kita ngasih tugasnya juga begitu," ungkapnya.
Meski kegiatan belajar mengajar di rumah tersebut baru berjalan selama dua hari, Wawa mengaku sangat bosan. Karena, ketika dirinya tidak mengerti dengan tugas tersebut, ia kesusahan untuk bertanya langsung kepada sang Guru. Namun Wawa menyerahkan ketentuan libur tersebut terhadap sekolahnya.
"Iya ada (bosennya), kaya yang biasa belajar bareng-bareng, ini sendiri. Kalau kita ga bisa susah nanyanya. Karena gurunya juga kadang cepat balesnya, kadang lama," tuturnya.
Sumber: akurat.co
0 komentar:
Posting Komentar