Tunjuk Ahok dan Chandra, Umbas: Kalau Bu Susi Tenggelamkan Kapal, Misi Erick Thohir Tenggelamkan Koruptor di BUMN

Basuki Tjahaja Purnama (BTP) ataubyang akrab disapa Ahok resmi menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) | HUMAS KEMENTERIAN BUMN

Mantan Wakil Kepala Rumah Aspirasi Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Michael Umbas, menilai Menteri Badan Usaha Milik Negara  Erick Thohir tak ubahnya mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Jika Susi dulu kerap menenggelamkan perahu penangkap ikan ilegal, Erick Thohir dinilai memiliki misi untuk "menenggelamkan" koruptor di BUMN dengan berbagai langkah.

"Boleh dibilang Erick Thohir ini kayak Bu Susi. Kalau Bu Susi menenggelamkan kapal, sedangkan misinya Erick Thohir "menenggelamkan" koruptor di BUMN," kata Umbas dalam keterangan tertulis, hari ini.

Umbas memandang Erick Thohir sudah menunjukkan keseriusan membenahi carut marut di BUMN dengan menunjuk figur-figur anti korupsi untuk menjabat pimpinan BUMN.

Fakta yang bisa dilihat, menurut dia, Erick Thohir memasukkan mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai komisaris utama Pertamina.

Selain itu, ada nama mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi Chandra Hamzah yang ditunjuk menjadi Komisaris Utama Bank Tabungan Negara.

"Nanti sederet figur pendobrak lainnya tentu akan dipilih. Karena, sejumlah BUMN yang core-nya pelayanan publik, mendapat kekhususan memonopoli bisnis seperti PLN, maka otomatis harus bersih," ujar Umbas.

Dia menilai Presiden Joko Widodo sengaja menunjuk Erick Thohir sebagai menteri BUMN karena tidak mempunyai vested interest atau kepentingan-kepentingan yang tertanam kuat dan dapat menghambat perubahan.

"Tujuannya tentu untuk membenahi BUMN yang memiliki aset sekitar Rp8.100 triliun. Langkah Erick Thohir membersihkan BUMN, pastinya akan berdampak pada akuntabilitas dan iklim bisnis BUMN yang semakin baik dan transparan," kata Umbas.

Dia menilai di masa lalu Indikator Kinerja Utama manajemen BUMN lebih kepada kemampuan menghasilkan laba untuk dividen dan pajak ke negara.

Namun sekarang di era Erick Thohir, variabel utamanya fokus pada Good Corporate Governance atau tata kelola perusahaan yang baik, di mana tidak boleh ada korupsi dan memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi maupun kelompok. 

Tag: Chandra Hamzah, Basuki Tjahaja Purnama, Ahok, Erick Thohir, BUMN

Sumber: akurat.co