Situs Blog Berita, Ya Blogger Berita Indonesia.

Kamis, 14 November 2019

NASA Buktikan Bumi Berada di Sisi Lain Galaksi Bima Sakti saat Dinosaurus Hidup



Menurut salah satu ilmuwan NASA, Jessie Christiansen, pada zaman dinosaurus, Bumi berada di sisi lain galaksi Bima Sakti | ScienceAlert & NewsstandHub
Selama ini, teori tentang periode Jurasik atau zaman dinosaurus tampak selalu berputar tentang hal-hal yang ada di bumi, seperti tahun era hingga kejadian pemusnahan zaman oleh asteroid pada sekitar 65 juta tahun yang lalu. Namun, agaknya teori Jurasik mulai berkembang setelah salah satu ilmuwan NASA, Jessie Christiansen mempertemukan hubungan luar angkasa dengan zaman dinosaurus pada baru-baru ini.
Melalui media sosialnya, Christiansen pun membagikan sebuah video animasi yang secara garis besar menggambarkan bagaimana ketika dinosaurus hidup, posisi Bumi berbeda jauh dibandingkan dengan sekarang ini, yaitu berada di sisi lain galaksi Bima Sakti.
Dilansir dari CNN pada Kamis (13/11), selama satu dekade terakhir ini, sembari mempelajari data dari pemburu planet ekstrasurya seperti misi NASA Kepler, K2 atau TESS, Christiansen juga menuturkan bahwa dirinya juga telah mempelajari tingkat kemunculan planet, atau seberapa sering dan jenis planet apa yang muncul di galaksi.
Selama pesta pengamatan bintang di Institut Teknologi California itulah, Christiansen menjelaskan bahwa bintang-bintang yang tengah mereka amati berumur sangat muda. Misalnya saja salah satu gugus terdekat dengan Bumi, Pleiades atau Gugus Kartika yang secara astronomis diklaim oleh Christiansen dan timnya sebagai bintang muda meskipun gugus ini sudah berusia sekitar 13 juta tahun.
Berdasarkan fakta ini, Christiansen lantas memberi penjelasan kepada para penikmat bintang. Bahwa sebelum dinosaurus punah, mereka tidak akan pernah melihat gugus bintang Pleiades di langit lantaran mereka belum ada sampai jutaan tahun setelah peristiwa kepunahan yang memberangus semua dinosaurus di muka Bumi.
Christiansen kemudian juga mengatakan bahwa ketika dinosaurus seperti stegosaurus menjelajahi Bumi, seluruh lingkungan tata surya kita berada di seberang sisi lain galaksi Bima Sakti. Gambaran Christiansen ini pun sukses menarik perhatian, lantaran kebanyakan orang tidak akan berpikir tentang pergerakan tata surya kita saat mengorbit galaksi.
"Anda (mungkin) tidak berpikir tentang perubahan langit. Tapi bintang-bintang datang dan pergi, sesuai dengan rentang waktu kita," ucap Christiansen.
Lebih lanjut, Christiansen juga menerangkan bahwa meskipun rentang waktu astronomi tampak sangat berbeda dari yang kita miliki, mereka sebenarnya sangat cocok dengan rentang waktu arkeologis. Video animasi Christiansen pun menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan matahari untuk mengorbit di sekitar pusat galaksi berkisar antara 200 hingga 250 juta tahun.
Sementara, dalam gambaran Christiansen, para penggemar bintang juga bisa memperoleh kesimpulan bahwa pada dasarnya kita telah menyelesaikan orbit hingga akhirnya posisi Bumi berada di titik galaksi Bima Sakti seperti sekarang ini. Sedangkan, sebelumnya, tetangga tata surya kita mendiami galaksi ini.
Pada akhir animasi, Christiansen lantas mengajukan pertanyaan yang sangat menarik yaitu: Siapa yang akan mendiami planet Bumi jika tata surya kita menyelesaikan orbit lainnya?
Sumber: akurat.co
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Blog Archive