 |
Anggota DPR Fraksi PPP Achmad Baidowi (kedua kanan) saat menjadi pembicara dalam acara diskusi di Plaza Central, Semanggi, Jakarta, Senin (15/4/2019). Dalam diskusi yang diadakan oleh Direktur Lembaga Pemilih Indonesia ini bertajuk tema 'Konsolidasi Demokrasi Pasca Soeharto: Masa Depan vs Masa Lalu'. | AKURAT.CO/Sopian
|
Wakil Sekretaris Jenderal PPP Achmad Baidowi (Awiek) menanggapi soal serikat pekerja Pertamina yang menolak Basuki Tjahja Purnama (BTP) atau Ahok menjadi pimpinan di BUMN. Menurutnya penolak Ahok dari para serikat pekerja terbilang aneh.
"Penolakan dari serikat pekeja itu aneh," kata Awiek kepada wartawan di Jakarta, Selasa (19/11/2019).
Anggota Komisi VI DPR RI fraksi PPP ini menyebut, sikap yang dilakukan para serikat pekerja Pertamina dengan menolak Ahok menjadi pimpinan merupakan sikap politis.
"Serikat pekerja kalau melihat itu terlalu politis. Namanya serikat pekerja ya mengerjakan kebijakan dari manajemen, kecuali manajemennya merusak sistem kalau penempatan orang. Mendukung orang itu kan sikap politis," ucap Aweik.
Lebih lanjut, Awiek khawatir jika sikap para serikat pekerja ini terus ditanam di lembaga sebesar BUMN. Karena, ia menduga itu sebagai tanda-tanda kehancuran BUMN.
"Ini susah kalau kalah cara mengurus BUMN sudah terasuki cara-cara pikir berpolitis, itu merupakan tanda-tanda kehancuran bagi BUMN," kata Aweik.
"Orang akan bertanya ini apa kok berontak, ada persoalan apa. Jangan-jangan kan. Begitu. Tidak bisa dihindari (persepsi publik,red) jangan-jangan itu," tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) Arie Gumilar membenarkan telah membentangkan spanduk yang berisi penolakan terhadap Ahok untuk mengisi jabatan di Pertamina.
Dalam spanduk tersebut tertulis beberapa tuntutan, di antaranya Pertamina tetap wajib utuh, tolak siapa pun yang suka bikin rusuh, memilih figur tukang gaduh, dan bersiaplah Pertamina segera runtuh.
Tag: Pertamina, Ahok, PPP, Achmad Baidowi
Sumber: akurat.co
0 komentar:
Posting Komentar