Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dicurigai sejumlah pihak sebagai orang yang memerintahkan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi | South China Morning Post
|
Arab Saudi telah menahan setidaknya 9 orang, termasuk akademisi, jurnalis, dan penulis, dalam penggerebekan terakhir yang digelar pada 16 November lalu.
"Pemerintah Saudi telah melakukan penangkapan baru terhadap jurnalis, penulis dan aktivis, baik wanita maupun pria, dalam beberapa hari terakhir," kata kelompok hak asasi ALQST, Selasa (26/11).
"Mereka juga meningkatkan penyiksaan, pelecehan seksual, dan kekerasan terhadap para tahanan."
Prisoners of Conscience, sebuah kelompok Saudi yang melacak para tahanan politik, juga membenarkan bahwa sembilan orang telah ditahan.
Kelompok itu mengatakan bahwa penulis Suleiman al-Nasser adalah di antara mereka yang ditahan atas dasar memberikan "pendapat intelektual", seperti halnya blogger Fuad al-Farhan yang ditahan karena "kegiatan intelektual".
Tidak ada komentar langsung dari otoritas Saudi terkait penangkapan ini.
Penangkapan ini menunjukkan peningkatan otoritarianisme di bawah kepemimpinan de facto Putra Mahkota Mohammed Bin Salman. Arab Saudi telah menjadi sorotan dunia pasca pembunuhan terhadap jurnalis Jamal Khasoggi pada bulan Oktober tahun lalu.
Pembunuhan itu memicu pengawasan lebih ketat terhadap catatan hak asasi manusia Arab Saudi, termasuk tindakan keras terhadap aktivis perempuan. Banyak di antara mereka mengatakan interogator melakukan pelecehan dan penyiksaan seksual.
Riyadh telah menghadapi tekanan dari pemerintah Barat untuk membebaskan para aktivis perempuan tersebut.
Sumber: akurat.co
0 komentar:
Posting Komentar