Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat mengiringi api abadi dalam kirab obor ASEAN School Games 2019 di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (17/7). | AKURAT.CO/Dafi YUsuf
|
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ingin Jawa Tengah memiliki laboratorium yang bisa mendeteksi Virus Corona.
"Ya ini saya juga radha gemes-gemes piye (agak gemas-gemas bagaimana) begitu lho, karena semua itu menjadi lama prosesnya dikirim ke Jakarta," katanya ketika mengecek kesiapan ruang isolasi di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto, Kabupaten Banyumas, dalam menangani pasien yang diduga terinfeksi virus itu di Banyumas, hari ini.
Ganjar mengatakan hal itu terkait dengan uji laboratorium terhadap sampel swab dari pasien terduga terinfeksi Virus Corona yang hanya dilakukan oleh laboratorium milik Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan di Jakarta sehingga membutuhkan waktu cukup lama.
"Makanya tadi saya minta, 'nek nggawe dhewe ki piro tho? (kalau bikin sendiri ini berapa biayanya)'. Kemudian saya tanya, sampai Rp50 miliar enggak kira-kira, kalau enggak 'tak nggawe taun ngarep (saya bikin tahun depan)'," katanya.
Dia menjelaskan hal itu akan dilakukan agar di Jawa Tengah mampu menangani pasien Virus Corona sehingga jika terjadi sesuatu, uji laboratoriumnya bisa ditangani sendiri.
"Kalau SDM-nya (Sumber Daya Manusia) banyak, cukup, 'turah to, kan kur tuku alat to (sisa, kan cuma beli alat)', Insyaallah kecillah," kata dia.
Ia mengatakan laboratorium tersebut tidak harus di Semarang, karena di Banyumas pun tidak masalah.
"Sebenarnya yang penting di Jawa Tengah, yang jarak-jarak untuk mereka mengecek itu bisa jauh lebih cepat," katanya.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto membeberkan alasan penggunaan hanya satu laboratorium Balitbangkes Kemenkes untuk mendeteksi Virus Corona.
Terawan mengatakan banyak pihak mempertanyakan kebijakan atas penggunaan satu laboratorium saja untuk mendeteksi penyebaran Virus Corona di Indonesia, yang hingga saat ini telah menyebabkan 2.858 orang meninggal dunia tersebut.
"Pasti banyak yang mempertanyakan kebijakan saya, kenapa hanya satu laboratorium yang saya pakai. Kuncinya satu, tidak boleh ada laboratorium yang dipengaruhi oleh kepentingan," katanya di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (28/2/2020).
Selain tidak dipengaruhi kepentingan manapun, laboratorium yang dipergunakan untuk mendeteksi Virus Corona tersebut juga harus memiliki kemampuan Biosafety Level-3 (BSL-3) dan terakreditasi oleh Badan PBB untuk Kesehatan Dunia atau World Health Organization.
Hasil yang telah diteliti oleh laboratorium tersebut, tegas Terawan, harus disampaikan secara jujur, tanpa ada intervensi kepentingan dari pihak manapun. Ia menjamin hasil yang sudah diteliti selama ini, merupakan hasil yang benar.
"Laboratorium harus penuh kejujuran, dan apa adanya, dan bisa dicek. Selain itu, harus memiliki kemampuan BSL-3 dan terakreditasi WHO," tambahnya.
Tag: Ganjar Prabowo, Jawa Tengah, Virus Corona, Jakarta, Banyumas
Sumber: akurat.co
0 komentar:
Posting Komentar