Situs Blog Berita, Ya Blogger Berita Indonesia.

Minggu, 09 September 2018

BI Punya 3 Jurus Jitu Hadapi Pelemahan Rupiah


Nilai tukar (kurs) mata uang rupiah beberapa hari ini kian melemah dalam jangka beberapa hari ini. Bahkan, Selasa (4/9/2018) sempat menyentuh angka Rp 15.000.
Secara tahunan,rupiah Mengalami penyusutan mata uang/depresiasi sebesar 10,2 persen sampai saat ini berdasarkan data pasar spot Bloomberg. Per Rabu, (5/9) nilai tukar rupiah sebesar Rp 14.938 per dollar AS. Sementara di awal tahun ini, rupiah bertengger pada posisi Rp 13.126 per dollar AS.
Dalam situasi seperti ini, sudah menjadi tugas utama bagi Bank Indonesia (BI) selaku bank sentral dalam menjaga stabilitas moneter yakni nilai tukar rupiah. Untuk itu, BI tentu punya beberapa jurus dalam upaya mengendalikan stabilitas nilai tukar rupiah.
Kepala Kajian Makro LPEM Universitas Indonesia Febrio Kacaribu menjelaskan tiga jurus jitu BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah selama ini. Jurus pertama yakni dengan melakukan intervensi khusunya di pasar forex.
"Bank sentral punya 3 jurus, yang paling gampang nih jurus pertama dan kedua, itu tadi intervensi di pasar forex, supaya pelemahannya tidak terlalu tajam. Kalau orang lagi banyak mau beli dolar dia supply," ujarnya di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Jurus kedua, kata Febrio, yakni membiarkan pelemahan rupiah terjadi. Jurus ini akan menjadi pilihan BI ketika dolar menguat terlalu tajam dan agar cadangan devisa yang keluar tidak terlalu banyak.
"Jurus kedua biarin. Jadi kalau emang terlalu tajam penguatannya dan cadevnya dia ga mau terlalu banyak habis ya biarin aja," ucapnya.
Dan jurus ketiga yakni swap market yang menyangkut forex jangka pendek. Jurus ini digunakan ketika ditengah pelemahan rupiah eksportir yang membutuhkan rupiah enggan menjual dolarnya. Sehingga BI menawarkan penjualan dolar dalam jangka pendek.
"Misal kamu eksportir, punya uang dolar USD1 juta, tapi suasana lagi ga enak, lagi ga nyaman biasanya kamu akan menggaji karyawan, membayar suplier pasti dalam rupiah kan. Kamu butuh rupiah tapi ga mau jual dolar, nah akhirnya susah toh dolarnya ga mau kamu jual tapi kamu butuh rupiah. Nah BI menawarkan swap. Swap jangka pendek karna kamu butuh rupiah sekarang ya udah sini dolar kamu saya beli. Nanti kamu bisa beli lagi dengan harga tertentu. Itu mengurangi ketidakpastian dalam jangka pendek," jelasnya.
Febrio melanjutkan, tiga jurus ini yang paling sering digunakan bank sentral. Dalam hal ini yang dilakukan BI seharusnya bukan memperkuat rupiah tetapi membuat rupiah agar tidak melemah terlalu jauh.
"Kalau badainya lagi besar kayak gini tujuannya bukan membuat rupiah menguat tapi membuat rupiah supaya tidak melemah terlalu jauh karena badainya lagi besar. Jadi yang kita usahakan bukan melawan badainya tapi ikuti arah angin. Jangan dilawan. Ini yang dilakukan BI itu menjaga supaya fluktuasinya jangan terlalu jauh. Rupiah bisa melemah tapi fluktuasinya ga besar," pungkasnya.
Sumber : akurat.co
Editor   : Cristian Greitfal Malok
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com