Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, saat ditemui di kediaman SBY di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (9/8). | AKURAT.CO/Muslimin
|
Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menanggapi pihak Istana yang mengaku tidak mau didikte soal usulan pembentukan panitia khusus (Pansus) terkait kasus Jiwasraya.
Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyebut bahwa Istana percaya akan pengusutan kasus Jiwasraya di tangan Kejaksaan Agung (Kejagung).
"Tidak ada yang sedang mendikte istana soal Jiwasraya. Ini ngabalin asal ngomong nih, apa ga ada lagi yang berbobot dari @KSPgoid untuk bicara?" tulis @FerdinandHaean2 di twitter.
Menurut Ferdinand, usulan kawan sekadernya ini merupakan hal baik. Adanya Pansus kata dia, membuat Istana menunjukan keseriusan dalam kasus Jiwasraya dan tidak hanya omongan saja.
"@AndiArief__ mengusulkan hal yang baik agar istana menunjukkan keseriusannya soal Jiwasraya dan bukan retorika semata," kata dia.
Seperti diketahui, Andi Arief sebelumnya menyarankan Jokowi berpidato untuk mengarahkan parpol koalisi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) guna pembentukan Pansus Jiwasrayagate.
"Pak Jokowi, ini isu di luaran sudah nggak karuan soal Jiwasrayagate. Ada yang menyebut geng kota tertentu merampok, ada yang bilang dana Pilpres. Sebaiknya Bapak (Jokowi, red) pidato malam ini (25/12) menyatakan 'kepada partai koalisi untuk segera bentuk pansus dan buka kasusnya terang-benderang'," kata Andi Arief lewat akun Twitter, Rabu (25/12/2019).
Namun, Ngabalin seolah menolak usulan Andi Arief. "Nggak usah perintah-perintah. Presiden mengerti apa yang harus dan akan dilakukan. Kasih kesempatan dan memberikan ruang kepada lembaga negara yang sedang bekerja," kata Ngabalin.
Sumber: akurat.co
0 komentar:
Posting Komentar